Bisnis.com, JAKARTA -- Mantan dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Kasmudjo, mengungkap isi pembicaraannya dengan Presiden ke 7 Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu pada Selasa kemarin.
Kasmudjo selama ini dikenal sebagai dosen pembimbing Jokowi. Namanya ikut terseret dalam polemik ijazah palsu yang dituduhkan kepada ayah dari Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep tersebut.
"Begitu datang, saya bilang terima kasih, matur nuwun saya ditiliki anak dulu murid saya. Kalau saya dengan orang-orang bilang saya itu dosennya [Jokowi], saya gurunya," kata Kasmudjo dilansir dari Harian Jogja, Rabu (14/5/2025).
Kasmudjo pun membocorkan isi pertemuannya dengan sang murid. Dia bilang pertemuan ini membicarakan masa sekolah dulu. Menariknya, Kasmudjo masih berstatus sebagai asisten dosen saat Jokowi menyusun skripsi.
"Ya [membicarakan] waktu sekolah. Waktu dia tahun '80 masuk, lulus '85, saya '83 aja masih [golongan] 3B, '85 mau '86 baru 3C," ungkapnya.
"Itu misalnya ngurusi mahasiswa, ngajar macam-macam itu, harus ada pendampingan, masih asisten dosen. Jadi, kalau ada suruh mewakili, ikut menemani, atau bab tertentu tolong dibantu," ujarnya.
Baca Juga
Perbincangan dengan Jokowi kata Kasmudjo berlangsung 3/4 jam atau sekitar 45 menit. Pertemuan ini jadi yang pertama dengan Jokowi sejak dia lulus. "Belum pernah ketemu, baru sekali itu [ketemu]," ungkapnya.
Usai pertemuan itu, Kasmudjo sempat mengungkap bagaimana gaya Presiden ke-7 RI yang kalem sejak dulu. "Kalau saya [melihat], sejak dulu tuh gayanya Pak Jokowi memang seperti itu, orangnya kalem, enggak mau membantah-bantah," ujarnya.
Kepada media, Kasmudjo yang kini berusia 76 tahun sempat mengungkapkan sakit bronchitis yang dideritanya. Dia juga terkadang merasakan nyeti di bagian kaki yang bila itu kumat membuatnya kesulitan untuk berjalan.
Tidak Siap Hadapi Gugatan
Di sisi lain, Kasmudjo mengaku belum siap menghadapi gugatan yang dialamatkan padanya. Pasalnya pria berusia 76 tahun ini sebelumnya tak pernah menghadapi gugatan semacam ini.
"Enggak siap, soalnya menghadapi macem-macem itu saya belum pernah sih," ungkapnya.
Kasmudjo mengatakan jika soal gugatan ini dia telah berkomunikasi dengan Dekan Fakultas Kehutanan UGM.
"Saya sudah kontak sama Dekan Fakultas Kehutanan, Pak Sigit, segala sesuatunya terkait Pak Kas, apakah itu urusan ijazah, urusan perdata atau urusan sebagai wakil untuk memberi penjelasan, semua dari fakultas sudah bilang -- semua, nanti suruh ke sini pak, nanti kami jawab semua," ujarnya.