Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Kans Jokowi Jadi Ketua Umum PSI, Ini Respons PDIP

PDIP tidak mau ikut campur urusan pemilihan ketua umum PSI. Setiap partai punya kedaulatan sendiri.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terpilih Kaesang Pangarep menyampaikan orasi politiknya dalam Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI di Jakarta, Senin (25/9/2023). Kaesang menggantikan ketua umum periode sebelumnya Giring Ganesha yang diangkat menjadi anggota dewan pembina partai berlambang bunga mawar itu. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terpilih Kaesang Pangarep menyampaikan orasi politiknya dalam Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI di Jakarta, Senin (25/9/2023). Kaesang menggantikan ketua umum periode sebelumnya Giring Ganesha yang diangkat menjadi anggota dewan pembina partai berlambang bunga mawar itu. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.

Bisnis.com, JAKARTA — Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Aria Bima mengatakan pihaknya menghormati siapapun yang diusulkan untuk menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di periode mendatang.

Menurutnya, PSI memiliki independensi dan haknya untuk memutuskan siapapun ketua umumnya, sehingga tidak bisa dicampuri oleh partai lain.

“Harus diputuskan siapa pun orang yang akan jadi ketua umum dan siapapun yang akan dijadikan sebagai figur partainya,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2025) malam.

Dengan demikian, Aria menyebut pihaknya menghormati pergelaran kongres PSI yang akan datang, karena seluruh partai di Indonesia berhak memberikan pengabdian kepada bangsa lewat demokratisasi.

Kita harapkan kongres PSI juga menjadikan instrumen menguatnya demokrasi dan menguatnya berbagai hal yang menyangkut dinamika nasional,” ucapnya.

Kala ditanyai perihal adanya kemungkinan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi ketua umum PSI yang baru, Aria hanya menegaskan partai lain tidak bisa mengomentasi soal kedaulatan internal PSI.

“Lah kita tidak akan bisa mencampuri apa pun, sebaiknya ditanyakan orang PSI, saya tidak ingin partai lain juga mencampuri mengomentari soal kedaulatan internal PSI,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, PSI akan mengadakan Kongres pada Juli 2025. Salah satu agendanya adalah pengumuman hasil “Pemilu Raya” untuk memilih Ketua Umum PSI.

PSI mencanangkan sistem “satu anggota satu suara” dan menggunakan platform e-vote untuk memilih ketua umum. Dengan demikian, seluruh kader PSI punya kesempatan untuk berpartisipasi secara langsung memilih ketua umum.

“Ini akan menjadi sejarah politik baru buat PSI dan menjadi tren juga di antara partai politik yang banyak diisi anak muda,” kata Ketua Steering Committee Kongres PSI, Andy Budiman dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Kamis (15/5/2025).

Adapun, alasan pihaknya menerapkan sistem tersebut lantaran ingin mentransformasi PSI menjadi partai super terbuka. Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) pernah menyuarakan soal “Partai Super Terbuka (Tbk)” ini beberapa waktu lalu di salah satu tayangan Mata Najwa.

“Kalau ditanya alasan PSI memilih jalan seperti ini, ini adalah salah satu langkah kami untuk mulai menjadi apa yang kami sebut sebagai partai super terbuka, partai perseorangan, partai milik anggotanya, bukan milik elite tertentu saja,” jelas Andy.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper