Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Penyebab Rezim Bashar al-Assad Akhirnya Runtuh di Suriah

Rezim Bashar al-Assad akhirnya berhasil digulingkan oleh pemberontak. Inilah 3 penyebab mengapa rezim tersebut bisa runtuh.
Warga Qamishli di Suriah menggunakan telepon genggam mereka untuk mengambil gambar Presiden Suriah Bashar al-Assad yang rusak ketika orang-orang merayakannya setelah pengumuman oleh pejuang oposisi bahwa mereka telah menggulingkan sang presiden. REUTERS/Orhan Qereman
Warga Qamishli di Suriah menggunakan telepon genggam mereka untuk mengambil gambar Presiden Suriah Bashar al-Assad yang rusak ketika orang-orang merayakannya setelah pengumuman oleh pejuang oposisi bahwa mereka telah menggulingkan sang presiden. REUTERS/Orhan Qereman

Bisnis.com, JAKARTA - Rezim Bashar al-Assad akhirnya berhasil digulingkan oleh pemberontak. Inilah 3 penyebab mengapa rezim tersebut bisa runtuh.

Lebih dari 50 tahun kekuasaan keluarga Assad di Suriah akhirnya runtuh setelah pemberontak berhasil menggulingkan Bashar al-Assad pada hari Minggu, 8 Desember 2024 kemarin.

Dilansir dari France24, pasukan oposisi memasuki ibu kota dengan sedikit atau tanpa perlawanan pada hari Minggu saat tentara Suriah akhirnya menyerah.

Presiden Bashar al-Assad, penguasa Suriah selama 24 tahun, meninggalkan negara itu dan konon saat ini berada di Moskow.

Laporan menyebut jika keberhasilan pemberontakan ini lantaran dipimpin oleh pemimpin Islam Abu Mohammed al-Jolani.

Inilah 3 penyebab mengapa rezim Bashar al-Assad akhirnya berhasil diruntuhkan:

1. Jumlah tentara menyusut

Tentara Assad telah menyusut drastis setelah 14 kali perang yang menewaskan lebih dari setengah juta orang.

Sebagaimana diketahui, perang telah menggusur setengah dari populasi Suriah yang berjumlah 23 juta jiwa sebelum perang, dan menghancurkan perekonomian serta infrastruktur negara tersebut.  

Pada tahun-tahun awal perang, para ahli mengatakan kombinasi dari korban, pembelotan, dan penghindaran wajib militer menyebabkan militer kehilangan sekitar setengah dari 300.000 pasukannya.

Korup dan kehilangan semangat, militer terkejut ketika pemberontak tiba-tiba keluar dari benteng pertahanan mereka di provinsi Idlib pada tanggal 27 November, dan hanya menemui sedikit perlawanan.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper