Bisnis.com, JAKARTA - Israel melancarkan serangan ke kota Damaskus, Suriah hanya dua hari setelah Presiden Bashar al-Assad secara tiba-tiba digulingkan oleh kelompok pemberontak pada Minggu (8/12/2024).
Mengutip Reuters pada Selasa (10/12) sumber keamanan Suriah mengatakan bahwa serangan militer Israel ke Suriah telah mencapai sekitar 25 km barat daya Damaskus, setelah Israel merebut zona penyangga di Suriah selatan dan melancarkan serangan udara terhadap pangkalan militer dan udara Suriah semalam.
Terlebih, dikatakan juga bahwa pasukan Israel telah mencapai Qatana, yang berjarak 10 km ke wilayah Suriah di sebelah timur zona demiliterisasi, yang memisahkan Dataran Tinggi Golan, yang diduduki Israel dari Suriah.
Militer Israel kemudian menolak berkomentar. Israel juga menuturkan bahwa pihaknya tidak akan terlibat dalam konflik di Suriah dan perebutan zona penyangga merupakan langkah defensif.
Mesir, Qatar, dan Arab Saudi mengutuk serangan tersebut. Bahkan, Arab Saudi mengatakan bahwa tindakan tersebut akan merusak peluang Suriah untuk memulihkan keamanannya.
Adapun, sumber-sumber keamanan regional dan para perwira tentara Suriah yang kini telah runtuh, menuturkan bahwa serangan udara Israel terus berlanjut terhadap instalasi militer dan pangkalan udara di seluruh Suriah semalam.
Baca Juga
Serangan itu menghancurkan puluhan helikopter dan jet, serta aset Garda Republik di dalam dan sekitar Damaskus.
Mereka juga mengatakan bahwa sekitar 200 perhitungan kasar serangan tersebut, telah menghancurkan semua aset militer yang dimiliki oleh angkatan bersenjata Suriah.
Israel menyatakan bahwa serangan udara ini akan berlanjut selama beberapa hari. Namun, pihaknya mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa mereka tidak campur tangan dalam konflik Suriah.
Kemudian, Israel juga mengatakan bahwa pihaknya telah mengambil tindakan terbatas dan sementara, semata-mata untuk melindungi keamanannya.