Bisnis.com, JAKARTA – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia tidak hanya diramaikan dengan parade dan upacara kenegaraan, tetapi juga menghadirkan pameran kendaraan bersejarah yang pernah menjadi saksi perjalanan kepemimpinan bangsa.
Di halaman Sekretariat Presiden, tiga mobil klasik berpelat merah khusus “INDONESIA 1” terpajang gagah dengan bendera Merah Putih di bagian kap mesin.
Salah satunya adalah Mercedes-Benz S280 berwarna putih keluaran tahun 1980. Mobil legendaris ini pernah digunakan oleh Presiden kedua RI, Soeharto, bersama Ibu Tien Soeharto.
Setelah itu, kendaraan ini juga menemani Presiden ketiga RI, B.J. Habibie, dan Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dalam aktivitas kenegaraan.
Selain itu, dua unit Cadillac Fleetwood Brougham lansiran 1980 berwarna hitam turut dipamerkan. Sedan mewah asal Amerika Serikat ini tercatat pernah digunakan oleh Presiden B.J. Habibie, serta menjadi kendaraan resmi bagi tamu negara hingga para duta besar yang menyerahkan surat kepercayaan.
Deretan mobil ini bukan sekadar koleksi, melainkan bagian dari perjalanan panjang sejarah kepresidenan Indonesia.
Baca Juga
Kehadirannya pada peringatan HUT ke-80 RI menjadi pengingat akan simbol kehormatan sekaligus saksi bisu berbagai peristiwa penting dalam sejarah bangsa.
Ditarik ke masa sekarang, Presiden RI Prabowo Subianto membanggakan capaian perekonomian Indonesia tetap tumbuh positif di tengah ketidakpastian global.
Dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025), Prabowo menyebut pertumbuhan ekonomi semester pertama 2025 mencapai 5,12%.
“Dalam 299 hari ini, Alhamdulillah saya dapat melaporkan bahwa kita telah mencapai kemajuan yang cukup berarti. Di tengah konflik politik, konflik ekonomi, secara global, perang dagang, perang tarif. Ekonomi Indonesia masih berhasil tumbuh di atas 5%,” ujar Prabowo.
Lebih lanjut, dia menegaskan, pencapaian tersebut sejalan dengan amanat Pasal 33 ayat 4 UUD 1945 yang mengatur perekonomian nasional harus diselenggarakan berdasarkan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berwawasan lingkungan, dan kemandirian.
Menurut Prabowo, selama tujuh tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi rata-rata 5% belum tercermin dalam kesejahteraan nyata rakyat Indonesia. Masih banyak masyarakat yang hidup dalam kesulitan, mulai dari anak-anak yang kekurangan gizi, petani dan nelayan yang sulit menjual hasil panen, hingga keluarga yang kesulitan berobat karena keterbatasan biaya atau fasilitas kesehatan.
“Konsistensi menjalankan UUD akan menghindarkan distorsi ekonomi yang membuat hanya segelintir orang menikmati kemajuan,” tegasnya.