Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suriah Umumkan Gencatan Senjata

Suriah mengumumkan gencatan senjata pada 19 Juli 2025 setelah kerusuhan di Suwaida. Semua pihak diminta mematuhi, melindungi warga, dan menjamin bantuan.
Sejumlah warga di Kota Jenderes di pedesaan Aleppo, barat laut Suriah, pada 27 Februari 2023, mencari barang-barang mereka yang terkubur di antara reruntuhan rumah mereka yang hancur akibat gempa dahsyat, sementara yang lain duduk di atas puing-puing/Reutersrnrn
Sejumlah warga di Kota Jenderes di pedesaan Aleppo, barat laut Suriah, pada 27 Februari 2023, mencari barang-barang mereka yang terkubur di antara reruntuhan rumah mereka yang hancur akibat gempa dahsyat, sementara yang lain duduk di atas puing-puing/Reutersrnrn

Bisnis.com, JAKARTA — Suriah mengumumkan gencatan senjata pada Sabtu (19/7/2025) waktu setempat.

Dilansir dari Antara, Kantor Kepresiden Suriah mengumumkan gencatan senjata yang komprehensif dan segera menyusul kerusuhan yang terjadi selama beberapa hari di provinsi selatan Suwaida.

Kantor Kepresiden meminta semua pihak untuk sepenuhnya mematuhi keputusan ini dan segera menghentikan semua operasi tempur di semua wilayah, memastikan perlindungan bagi warga sipil, dan menjamin pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan.

"Setiap pelanggaran terhadap keputusan ini akan dianggap sebagai pelanggaran nyata terhadap kedaulatan nasional dan akan ditindak dengan tindakan hukum yang diperlukan sesuai dengan konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.”

Sebagaimana diketahui, bentrokan meletus antara suku Arab Badui dan kelompok Druze bersenjata di Suwaida pada 13 Juli 2025.

Aksi kekerasan yang kemudian meningkat kemudian disusul oleh serangan udara Israel. Dalam serangan itu, Israel beralasan melindungi komunitas Druze.

Sementara itu, Duta Besar AS untuk Ankara Tom Barrack juga mengatakan bahwa Israel dan Suriah telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata.

"Perdana Menteri Israel @Netanyahu dan Presiden Suriah @SyPresidency yang didukung oleh @SecRubio AS telah menyepakati gencatan senjata yang didukung oleh Turki, Yordania, dan negara-negara tetangganya," ujar Tom, yang juga menjabat sebagai utusan khusus AS untuk Suriah, di X pada Jumat malam.

Tom menyerukan kepada kelompok masyarakat Druze, Badui, dan Sunni untuk meletakkan senjata mereka dan bersama-sama dengan minoritas lainnya membangun identitas Suriah yang baru dan bersatu. 

“Kami mendesak semua warga Suriah untuk saling menghormati dan hidup dalam damai dan sejahtera dengan tetangga mereka," imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro