Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyampaikan bahwa atap gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia atau KBRI di Damaskus, Suriah terkena peluru yang nyasar. Peluru nyasar itu pun menembus hingga ruang rapat.
Akan tetapi, meski peluru tersebut menyasar, Kemlu Ri menyebut hingga kini tidak ada satupun Warga Negara Indonesia (WNI) yang terluka karena peluru tersebut.
“Terdapat pula peluru nyasar yang mengenai atap gedung KBRI tembus hingga ruang rapat, namun tidak ada WNI yang terluka,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha melalui keterangan resminya, seperti dikutip pada Senin (9/12/2024).
Lebih lanjut, Judha mengatakan bahwa saat ini terdapat 19 WNI berstatus pekerja migran yang berada di shelter KBRI Damaskus, Suriah.
Dia mengemukakan bahwa pertempuran di Suriah yang terjadi pada Minggu (8/12/2024) dini hari, kini sudah berangsur mereda seusai Presiden Bashar al-Assad meninggalkan ibu kota Suriah, Damaskus.
“Namun, situasi keamanan masih sangat dinamis. Terdapat beberapa ledakan besar di sekitar kota Damaskus yang berasal dari serangan udara yang diduga dilakukan Israel,” ujar Judha.
Baca Juga
Untuk diketahui, pemberontakan terjadi di Suriah menyebabkan Presiden Bashar al-Assad dilaporkan meninggalkan Damaskus pada Minggu (8/12/2024).
Kepergian Al-Assad menjadi tanda tumbangnya rezim berkuasa selama puluhan tahun. Para pemberontak bahwan menduduki istana kepresidenan hingga menghancurkan patung-patung milik Presiden Al-Assad.
Melansir Reuters, dua perwira tinggi militer Suriah menyebut Assad terbang keluar Damaskus menuju destinasi yang belum diketahui. Para pemberontak pun menyatakan kota tersebut "bebas dari Tiran Bashar al-Assad".
Kronologi Tumbangnya Rezim Bassar Al-Assad
Tumbangnya rezim Al-Assad dimulai dari pemberontakan kelompok Islamis Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang telah memusuhi pemerintah selama bertahun-tahun.
Kelompok ini ingin presiden berhenti berkuasa karena telah menciptakan perang saudara yang menyebabkan ratusan kematian.
HTS melakukan serangkaian serangan dalam waktu kurang dari dua minggu. Mereka berhasil membuat pemerintah goyang karena titik vital pemerintahkan telah direbut.
Serangan pertama HTS dimulai di Aleppo pada 27 November 2024. Kemudian pada 3 Desember, HTS mulai mengepung dan menguasai Hama.
Pada 7 November, kelompok pemberontak tersebut mulai memasuki Homs dan merebut Damaskus hingga berhasil masuk ke gedung-gedung pemerintahan.