Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terungkap Alasan Pasukan Rusia Dikabarkan Bunuh Komandannya di Medan Perang

Muncul isu jika ada pasukan Rusia yang membunuh komandannya di medan perang.
Mayat seorang prajurit yang diklaim militer Ukraina sebagai prajurit tentara Rusia yang tewas dalam pertempuran, tergeletak di jalan di luar kota Kharkiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). REUTERS/Maksim Levin
Mayat seorang prajurit yang diklaim militer Ukraina sebagai prajurit tentara Rusia yang tewas dalam pertempuran, tergeletak di jalan di luar kota Kharkiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). REUTERS/Maksim Levin

Bisnis.com, JAKARTA - Muncul isu jika ada pasukan Rusia yang membunuh komandannya di medan perang. Rumor tersebut datang dari intelijen partisan.

Intelijen partisan tersebut mengungkap meningkatnya kekerasan dalam unit Rusia karena para komandan diduga menyiksa pasukan dan meminta suap.

Hal inilah yang memicu konfrontasi fatal dan meningkatnya pembatasan senjata di internal tentara Rusia.

Dilansir dari Euro Maidan, pasukan Rusia yang bermarkas di Oblast Zaporizhzhia Ukraina sedang bergulat dengan pertikaian internal, karena kondisi layanan yang buruk.

Menurut gerakan partisan Atesh, kondisi ini dilaporkan mendorong para prajurit melakukan tindakan kekerasan.

Sebagaimana diketahui, gerakan Atesh dibentuk pada tahun 2022 setelah dimulainya perang habis-habisan Rusia melawan Ukraina.

Gerakan ini mengklaim telah mengembangkan jaringan penyabotase di dalam militer Rusia dan membuat kursus daring yang mengajarkan cara menghancurkan peralatan tentara Rusia.

Pada bulan Februari 2023, gerakan ini mengklaim 4.000 tentara Rusia belajar dalam kursus daringnya.

Pasukan pendudukan menggambarkan kondisi mereka sebagai sesuatu yang tidak dapat ditoleransi.

Mereka disebut melakukan penyiksaan, intimidasi, penyitaan telepon seluler, dan korupsi yang merajalela di antara para komandan. Diduga, para komandan meminta suap dan bahkan menyita kartu gaji prajurit.

Gerakan partisan melaporkan bahwa pada tanggal 14 Januari, seorang tentara Rusia dari Brigade Senapan Bermotor Terpisah ke-64 dekat Huliaipole melukai seorang sersan dan menembak mati komandan peletonnya dengan senapan Kalashnikov 5,45 mm.

Menyusul insiden tersebut, pimpinan militer Rusia dikatakan menerapkan tindakan lebih ketat untuk mengendalikan penggunaan senjata pribadi di antara pasukan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper