3. Ruhamaben
Dilansir dari laman ICW, Ruhamaben memulai karir politiknya di Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dia pernah menjadi ketua DPD PKS Kabupaten Tangerang tahun 2006-2009.
Pada tahun 2009 dia maju sebagai calon anggota DPRD Kabupaten Tangerang dan terpilih. Namun baru setahun menjadi anggota DPRD Kabupaten Tangerang, terjadi pemekaran daerah Tangerang. Dia pun kemudian menjadi ketua DPRD Kota Tangerang Selatan 2010-2015. Pada tahun 2015, dia sempat mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Tangerang Selatan dari PKS.
Di partainya, Ruhamaben sempat menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kabupaten Tangerang, Ketua DPD PKS Tangerang Selatan, dan Bendahara Dewan Pimpinan Wilayah PKS Provinsi Banten.
Jabatan terakhir Ruhamaben sebelum mencalonkan diri di Pilkada Tangsel 2020 adalah Direktur Keuangan PT Perusahaan Investasi Tangerang Selatan (PITS), sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tangsel, hingga mengundurkan diri pada Juli 2020.
Dalam pilkada Tangerang Selatan 2020, Ruhamaben maju sebagai calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan mendampingi Siti Nur Azizah. Keduanya diusung partai Demokrat, PKS dan PKB.
Tahun ini, dia kembali mencalonkan diri sebagai calon wali kota Tangsel didampingi Shinta Wahyuni Chairuddin yang keduanya diusung oleh PKS.
Baca Juga
4. Shinta Wahyuni Chairuddin
Calon Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Shinta Chairuddin adalah perempuan yang berprofesi sebagai dokter kecantikan.
Dilansir dari laman resmi PKS, dia mengungkapkan pilihan dan perjalanan politiknya hingga saat ini mengikuti Pilkada 2024 di Kota Tangsel.
Berangkat dari seorang dokter, Shinta mengawali peran politiknya menjadi anggota dewan Tangsel pada periode 2014-2019, menggantikan anggota dewan yang wafat. Hingga pada Pemilu 2019, dia pun terpilih untuk periode keduanya di DPRD Tangsel.
Ibu empat orang anak ini mendapatkan peroleharan suara kurang lebih 1.600 suara pada pemilu 2014, dan meningkat menjadi 4.221 suara dipemilu 2019 hingga akhirnya mengantarkan PKS mendapatkan dua kursi salah satunya adalah Shinta.
Wanita kelahiran 13 Januari 1976 ini mengatakan alasannya kenapa bersedia menjadi anggota parlemen. Menurut dia, dengan menjadi anggota dewan akan lebih banyak membantu banyak orang melalui suara di parlemen untuk bisa memengaruhi kebijakan pemerintah agar pro rakyat.