Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Bertemu Putin, Akankah Tensi Geopolitik Global Bakal Turun?

Pertemuan Trump dan Putin bisa meredakan ketegangan geopolitik, meski belum ada kesepakatan konkret terkait Ukraina. Pertemuan ini diharapkan membuka peluang kerja sama AS-Rusia.
Newswire, Anshary Madya Sukma
Newswire & Anshary Madya Sukma - Bisnis.com
Senin, 18 Agustus 2025 | 00:28
Presiden AS Donald Trump bersalaman dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson, Anchorage, Alaska, (15/8/2025). REUTERS/Kevin Lamarque
Presiden AS Donald Trump bersalaman dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson, Anchorage, Alaska, (15/8/2025). REUTERS/Kevin Lamarque

Bisnis.com, JAKARTA -- Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi perhatian banyak pihak. Kendati tidak menghasilkan keputusan konkret dalam penyelesaian perang di Ukraina, namun pertemuan itu menjadi momentum bagi AS dan Rusia untuk menurunkan tensi geopolitik global yang sedang panas-panasnya. 

Rusia dan AS memiliki sejarah konflik yang cukup panjang. Rusia adalah pewaris kekuatan Uni Soviet, negeri adidaya yang bubar menjelang dekade 1990-an. Tidak hanya warisan wilayah yang membentang luas dari Pegunungan Ural ke tanah stepa di Siberia, Rusia juga mewarisi konflik dengan Barat yang berkecamuk sejak pecahnya perang dingin.

Pertemuan antara Trump dan Putin inipun diharapkan bisa membuka sekat-sekat yang selama ini menjadi penghalang terjalinnya hubungan baik antara Rusia dengan dunia Barat yang dipimpin oleh AS. 

Putin sendiri cukup menyambut positif inisiatif tersebut. Dia menyampaikan pertemuannya dengan Presiden AS Donald Trump bisa memulihkan hubungan kedua negara. Putin bahkan menyatakan pertemuan ini telah menjadi titik awal agar Rusia dan AS bisa bekerja sama khususnya sebagai mitra bisnis. Selain itu, pertemuan ini juga diharapkan dapat segera menyelesaikan persoalan dengan Ukraina.

“Saya berharap bahwa perjanjian hari ini akan menjadi titik acuan, tidak hanya untuk menyelesaikan masalah Ukraina, tetapi juga akan meluncurkan pemulihan hubungan bisnis dan pragmatis antara Rusia dan Amerika Serikat," kata Putin, dikutip Reuters, pada Sabtu (16/8/2025).

Dia menambahkan sejatinya bahwa kedua negara memiliki potensi besar untuk membangun kemitraan bisnis dan investasi di berbagai bidang. Misalnya, kerja sama pada sektor energi, teknologi, dan eksplorasi ruang angkasa, serta di Arktik. Hanya saja, Putin tidak memerinci hasil kesepakatan antara dirinya dan Trump pada pertemuan itu.

"Saya punya banyak alasan untuk yakin bahwa dengan bergerak di jalur ini, kita dapat mengakhiri konflik di Ukraina sesegera mungkin," jelasnya.

Sementara itu, Trump menyebut ada sejumlah poin yang sudah disepakati, meskipun belum mencapai terobosan besar.

“Ada banyak poin yang kami sepakati. Beberapa isu besar memang belum tercapai, tetapi ada sedikit kemajuan,” ujar Trump di hadapan media dengan latar bertuliskan Pursuing Peace, sebagaimana dikutip Reuters, Sabtu (16/8/2025).

Trump menegaskan belum ada kesepakatan konkret terkait gencatan senjata. Ia berjanji akan segera menghubungi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan pimpinan NATO untuk memberikan pembaruan hasil pertemuan.

Namun, Putin tetap menegaskan bahwa akar konflik harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum perdamaian jangka panjang tercapai, menandakan resistensinya terhadap gencatan senjata segera.

Di tengah pertemuan Trump–Putin, pertempuran di Ukraina tetap berkecamuk. Sejumlah wilayah di Ukraina timur berada dalam status siaga udara, sementara gubernur wilayah Rostov dan Bryansk di Rusia melaporkan adanya serangan drone Ukraina.

Rencana Zelensky

Presiden Zelenskiy sendiri menolak menyerahkan wilayah Ukraina secara resmi kepada Moskow. Kyiv juga menuntut adanya jaminan keamanan baru yang didukung Amerika Serikat. Trump mengatakan dirinya akan segera menghubungi Zelenskiy dan pimpinan NATO untuk menyampaikan hasil pertemuan Alaska.

Hingga berita ini diturunkan, tidak ada tanggapan resmi dari Kyiv. Namun, anggota parlemen oposisi Ukraina Oleksiy Honcharenko menilai pertemuan ini hanya memberi waktu tambahan bagi Putin. “Sepertinya Putin membeli waktu. Tidak ada gencatan senjata, tidak ada de-eskalasi yang disepakati,” ujarnya di Telegram.

Zelenskiy juga menyatakan akan berkunjung ke Washington DC, Amerika Serikat untuk menemui Presiden AS Donald Trump.

Dilansir Bloomberg, Sabtu (16/8/2025), Zelenskiy direncanakan bertemu Trump pada Senin (18/8/2025) untuk membicarakan upaya penghentian invasi Rusia.

"Ukraina sekali lagi menegaskan kesiapannya untuk bekerja secara produktif demi mencapai perdamaian. Kami mendukung usulan Presiden Trump untuk mengadakan pertemuan trilateral Ukraina-AS-Rusia," ujarnya dalam sebuah unggahan media sosial setelah panggilan telepon dengan Trump.

Zelensky juga menegaskan kembali bahwa Eropa harus menjadi bagian dari perundingan tersebut. Bloomberg juga melaporkan Trump telah berbicara melalui telepon kepada sejumlah pemimpin negara Eropa untuk memberikan pengarahan hasil pertemuannya dengan Vladimir Putin.

Para pejabat Eropa menyambut baik upaya diplomatik presiden AS sambil mengulangi seruan mereka untuk pertemuan trilateral antara Trump, presiden Rusia, dan Zelenskiy, menurut sumber yang mengetahui diskusi tersebut.

Mereka menegaskan kembali bahwa Ukraina akan bertanggung jawab atas pengambilan keputusan terkait wilayahnya dan jalur kontak saat ini harus menjadi titik awal negosiasi.

Para pemimpin Eropa juga menegaskan kembali dalam panggilan telepon yang berlangsung lebih dari satu jam bahwa Kyiv membutuhkan jaminan keamanan yang kuat untuk memastikan tercapainya kesepakatan damai dan komitmen untuk terus memberikan bantuan militer kepada Ukraina.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro