Gus Dur mendapatkan julukan sebagai Bapak Pluralisme karena gagasan-gagasan universalnya mengenai pentingnya menghormati perbedaan sebagai bangsa yang beragam dan lantang dalam membela minoritas.
Salah satu bukti nyata dalam sikap pluralismenya, Gus Dur melakukan pencabutan terhadap peraturan yang melarang kegiatan adat warga Tionghoa secara terbuka, seperti perayaan Imlek. Usahanya tersebut menjadikan Gus Dur sebagai salah satu presiden yang dicintai masyarakat.
5. Megawati Soekarnoputri (Ibu Penegak Konstitusi)
Megawati Soekarnoputri berhasil melanjutkan tongkat estafet pemerintahan Indonesia. Megawati yang lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947 merupakan Presiden ke-5 Republik Indonesia dan tercatat sebagai presiden wanita pertama di Indonesia.
Pada masa pemerintahannya, Megawati disebut sebagai pencetus berdirinya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan beliau berhasil menyiapkan sistem pemilihan umum (pemilu) pertama, di mana masyarakat Indonesia dapat memilih secara langsung, presiden dan wakil presiden pilihan mereka.
Kebijakannya itulah yang menjadikan Megawati mendapatkan julukan sebagai Ibu Penegak Konstitusi.
6. Susilo Bambang Yudhoyono (Bapak Perdamaian)
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang lahir di Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949 merupakan Presiden ke-6 Republik Indonesia.
SBY merupakan presiden dengan latar belakang militer, tapi karier militernya harus terhenti ketika Beliau diangkat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi oleh Gus Dur pada 1999.
SBY dijuluki sebagai Bapak Perdamaian, karena pada masa jabatannya Indonesia dinilai dapat berpartisipasi dalam berbagai misi perdamaian dunia, baik di tingkat nasional maupun internasional. Seperti contohnya adalah Perjanjian Perdamaian Aceh melalui Nota Kesepahaman Helsinki, membangun Pusat Perdamaian dan Keamanan atau Indonesia Peace and Security Center (IPSC).