Bisnis.com, JAKARTA—Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Frankfurt, meminta seluruh warga negara Indonesia (WNI) di Munich, Jerman, menjauhi tempat publik yang memiliki potensi serangan teror.
Kementerian Luar Negeri melalui keterangan resminya mengatakan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam serangan teror di Munich pada 22 Juli 2016. Meski demikian, KBRI Berlin dan KJRI Frankfurt meminya seluruh WNI di Munich menjauhi pertokoan yang menjadi lokasi serangan teror. “WNI di Munich, khususnya yang berada di sekitar lokasi untuk menjauhi lokasi pertokoan tersebut, dan terus memastikan keamanan pribadi, menjauhi tempat publik dan tempat lain yang memiliki potensi serangan teror, serta mengikuti arahan keamanan dari otoritas setempat,” isi keterangan resmi tersebut.
Saat ini, setidaknya 11.780 orang WNI berada di wilayah kerja KJRI Frankfurt, dan 894 orang di antaranya tinggal di Munich. Dari 11.780 orang WNI yang ada di wilayah kerja KJRI Frankfurt, 248 orang berstatus mahasiswa, 165 orang ibu rumah tangga, 151 orang karyawan, dan sembilan orang wiraswasta. Kementerian Luar Negeri juga membuka hotline KJRI Frankfurt di +49 162 4129044 dan hotline Kementerian Luar Negeri di +6281290070027, untuk keluarga WNI yang membutuhkan informasi lebih lanjut.
Serangan teror di Munich sendiri terjadi di Pusat Perbelanjaan Olimpiazantrum & Marienplatz. Otoritas di Munich pun langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku, dan sempat menghentikan layanan transportasi umum.