Salah satu kendala IMI dalam mengadakan planetarium bergerak adalah penyediaan barang-barang yang harus diimpor.
IMI mengimpor planetarium bergerak, yang sejak dua dekade lalu biasa digunakan sebagai alat peraga pendidikan di negara maju, seperti Amerika Serikat, Australia dan India.
Film untuk planetarium juga harus diimpor. Firly mengatakan, biaya impor satu film minimal ribuan dolar AS.
IMI berniat membuat film untuk planetarium sendiri lewat kerja sama dengan lulusan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang bisa membuat film full dome.
Khusus untuk film produksi sendiri, tema yang diangkat tidak hanya astronomi, tetapi ilmu lain yang dekat dengan Indonesia seperti yang berkaitan dengan kemaritiman.
"Planetarium bisa memutar film apa saja, yang penting formatnya memang untuk dome. Kami ingin membuat film marine biology (biologi kelautan), jadi masuk planetarium seperti berada di bawah laut," papar dia.
Sains Dianaktirikan di Indonesia?
Salah satu kendala IMI dalam mengadakan planetarium bergerak adalah penyediaan barang-barang yang harus diimpor.
Halaman Selanjutnya
Tumbuhkan Kecintaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

8 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

4 jam yang lalu
Budi Arie Ternyata Diperiksa terkait Kasus Korupsi Judi Online

7 jam yang lalu
Peran Akademisi Jadi Kunci dalam Perumusan Regulasi Pemerintah
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
