Bisnis.com, JAKARTA -- Komisi B DPRD Jakarta menyoroti sistem keamanan teknologi Bank DKI di tengah rencana bank milik Pemerintah Provinsi Jakarta itu melantai di bursa saham.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Taufik Zoelkifli mengatakan pihaknya menyambut positif langkah Bank DKI menuju lantai bursa. Menurutnya, IPO dapat meningkatkan status bank badan usaha milik daerah (BUMD) tersebut.
“Komisi B menyambutnya positif, saya lihat ya. Karena IPO tentu saja akan menaikkan status Bank DKI tersebut,” tuturnya kepada Bisnis, dikutip Senin (19/5/2025).
Meski demikian, Komisi B memberikan sejumlah rekomendasi untuk memperkuat kesiapan Bank DKI, khususnya dalam aspek teknologi dan keamanan.
Salah satu sorotan utamanya adalah memperkuat, memperbaharui atau hingga menyempurnakan sistem IT di Bank DKI menimbang adanya gangguan layanan yang sempat terjadi beberapa waktu lalu, sehingga nasabah bisa lebih aman dan lebih nyaman.
“Bukan hanya diperbaharui secara branding, tapi juga keseluruhannya. Sehingga keamanannya meningkat,” tutur Taufik.
Baca Juga
Selain pembaruan perangkat lunak yang mungkin disebut sudah “kadaluarsa”, Komisi B juga mendorong adanya evaluasi sumber daya manusia khususnya orang-orang yang disinyalir atau diindikasi melakukan kecurangan ataupun melakukan percobaan untuk meretas Bank DKI secara internal.
“[Mengganti] staff-staff di Bank DKI yang diindikasi melakukan kecurangan, kira-kira seperti itu, atau percobaan-percobaan untuk meretas Bank DKI, yang internal. Walaupun kemudian Gubernur yang langsung sudah mengganti beberapa personil di Bank DKI,” ujarnya.
Taufik kemudian juga menegaskan bahwa Bank DKI merupakan aset yang besar dari DKI Jakarta, karena merupakan BUMD yang menguntungkan.
“Sehingga kemudian kita menjaga benar agar Bank DKI ini bisa tetap maju, bisa tetap memperbaiki dirinya dengan baik,” tuturnya.