Bisnis.com, KUPANG--Calon Presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto diimbau tak perlu mengeksploitasi Perjanjian Batu Tulis yang dibuat bersama Megawati Soekarnoputri.
"Upaya tersebut justru sangat kontra produktif terhadap perjuangannya menuju kursi RI 1 pada Pilpres 2014," kata pengamat politik asal Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) Ahmad Atang.
Prabowo diketahui mengungkit-ungkit Perjanjian Batu Tulis, yang dia teken bersama Megawati.
Dia merasa dikhianati lantaran PDIP menetapkan Jokowi sebagai calon presiden, bukan mendukung dia seperti tertera dalam kesepakatan itu.
Perjanjian Batu Tulis diteken Megawati dan Prabowo pada 16 Mei 2009 dengan tujuh poin kesepakatan.
Pada poin ke tujuh dari Perjanjian Batu Tulis, Prabowo bakal disokong menjadi presiden pada Pemilu 2014.
Namun pekan lalu PDIP mantap mendeklarasikan Joko Widodo sebagai calon presiden.
Ahmad Atang meniali Prabowo mestinya berpolitik secara elegan dengan kemampuan diri dan barisan Partai Gerindra, daripada mendompleng kebesaran PDIP
"Prabowo menurut saya harus 'gentle' bersaing dengan siapapun jika dia yakin mempunyai basis massa yang kuat tanpa harus mengeksploitasi Perjanjian Batu Tulis," lanjt Ahmad sepert dikutip Antara, Rabu (19/3/2014)
Langkah ini justru sangat kontra produktif terhadap perjuangan Prabowo menuju RI 1.
Dia mengatakan sikap Prabowo dan Partai Gerindra tersebut dapat dipahami tetapi alam politik tidak ada teman yang abadi.
Seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan dinamika politik, sebuah janji politik bisa saja bergeser.
"Saya melihat permasalahan ini muncul disebabkan karena mandeknya komunikasi politik antara Mega dan Prabowo," kata Ahmad.
Sebagai parpol besar, PDIP tentu punya kepentingan politik yang lebih besar dibandingkan hanya dengan seorang Prabowo.
Perjanjian Batu Tulis? Prabowo Sebaiknya Lupakan Saja...
Calon Presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto diimbau tak perlu mengeksploitasi Perjanjian Batu Tulis yang dibuat bersama Megawati Soekarnoputri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
41 menit yang lalu
Historia Bisnis: Kala Soeharto Setujui Mega Proyek Kota Mandiri Jonggol
1 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
11 menit yang lalu
Pengamat Sebut 3 Alasan Masyarakat RI Masih Terima Dinasti Politik
38 menit yang lalu
Status Pailit Sritex (SRIL) Inkrah, Bagaimana Nasib Asetnya?
44 menit yang lalu
Polda Metro Jaya Kerahkan Tim Densus 88 Cegah Teror Selama Nataru
56 menit yang lalu