Bisnis.com, SYDNEY - Maskapai penerbangan Australia yang sedang kesulitan, Qantas, pada Kamis (27/2/2014) mengatakan akan memangkas 5.000 pegawainya dalam restrukturisasi besar setelah membukukan rugi bersih semester pertama 235 juta dolar Australia (US$210 juta ).
Maskapai, sedang berjuang melawan biaya bahan bakar yang tinggi dan persaingan ketat dari saingan yang bersubsidi, sedang bekerja untuk memangkas biaya sebesar dua miliar dolar Australia selama tiga tahun.
Bagian dari restrukturisasi akan melihat 5.000 posisi penuh waktu hilang dari 32.000 orang tenaga kerjanya.
Maskapai penerbangan itu juga ditandai "perubahan yang signifikan" untuk rencana armada dan jaringannya, dan penurunan belanja modal sebesar satu miliar dolar Australia di dua tahun keuangan berikutnya.
"Kami menghadapi beberapa kondisi paling sulit Qantas yang pernah ada," kata Kepala Eksekutif Alan Joyce.
"Keputusan yang sulit akan diperlukan untuk mengatasi tantangan yang kita hadapi dan membangun bisnis yang lebih kuat." Setelah peringatan laba pada Desember, Moody's dan S&P menurunkan peringkat kredit Qantas ke status "junk" (sampah), meningkatkan biaya pembiayaan untuk maskapai dan membatasi akses bagi investor yang tidak menaruh uang mereka dalam perusahaan yang berperingkat lebih rendah.
Qantas sejak itu telah bekerja mengenai keuangannya untuk meyakinkan pemerintah pihaknya layak mendapat jaminan utang, dan Canberra juga melobi untuk melonggarkan "Qantas Sale Act" (undang-undang penjualan Qantas), yang membatasi kepemilikan asing di maskapai menjadi 49%.(Antara/AFP)
Rugi US$210 Juta, 5.000 Pegawai Qantas Dipecat
Maskapai penerbangan Australia yang sedang kesulitan, Qantas, pada Kamis (27/2/2014) mengatakan akan memangkas 5.000 pegawainya dalam restrukturisasi besar setelah membukukan rugi bersih semester pertama 235 juta dolar Australia (US$210 juta ).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Martin Sihombing
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 jam yang lalu
Bank BJB (BJBR) Bicara Dividen dan Strategi Anorganik
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
6 jam yang lalu
Kala Prabowo Ingin Maafkan Koruptor demi Asset Recovery
12 jam yang lalu
Respons BI soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar
12 jam yang lalu