Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Thailand dan Kamboja Konflik Lagi, SBY: Saya Sangat Sedih

SBY sedih atas konflik Thailand-Kamboja yang pecah lagi. ASEAN diharapkan bisa mendamaikan kedua negara, mengingat keberhasilan mediasi SBY pada 2011.
Presiden ke-6 Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pengarahan kepada kepala daerah pada Retret Kepala Daerah 2025 di Lembah Tidar Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Kamis (28/2/2025)/Kemendagri
Presiden ke-6 Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pengarahan kepada kepala daerah pada Retret Kepala Daerah 2025 di Lembah Tidar Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Kamis (28/2/2025)/Kemendagri

Bisnis.com, Jakarta — Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku sedih dengan konflik bersenjata antara Kamboja dan Thailand.

Padahal, menurut SBY, selama 60 tahun terakhir ASEAN telah berhasil jadi contoh bagi negara lain sebagai negara nyaman dan aman. Namun kini, anggota ASEAN yaitu Thailand dan Kamboja malah saling angkat senjata.

"Terhadap pecahnya konflik bersenjata di sepanjang perbatasan Kamboja dan Thailand, secara pribadi saya sangat bersedih," tuturnya melalui akun media sosial X @SBYudhoyono, Sabtu (26/7/2025).

SBY berpandangan bahwa eksodus yang kini terjadi saat ini di perbatasan kedua negara tersebut bukan pemandangan yang baik bagi negara ASEAN. 

"Terus terang ini sebuah set back, dari kisah sukses ASEAN sebagai model kerja sama regional yang telah berlangsung hampir 60 tahun," katanya.

SBY meyakini bahwa kedua negara yang kini tengah berkonflik tersebut masih bisa berdamai melalui sumber daya politik yang dimiliki oleh kelompok negara ASEAN. Maka dari itu, SBY mengimbau semua negara yang ada di kawasan ASEAN untuk turun gunung dan mendamaikan Thailand dan Kamboja agar tidak berkonflik lagi.

"ASEAN sebagai rumah bersama, termasuk di dalamnya Kamboja dan Thailand, masih memiliki sumber daya politik untuk dorong pengakhiran konflik kedua negara tersebut," ujarnya.

SBY bercerita ketika dirinya menjadi Ketua ASEAN, konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja juga sempat terjadi di tahun 2011 lalu.

"Jadi dalam kapasitas saya sebagai Ketua ASEAN, saya juga melakukan peran untuk mediasi, karena terjadi lagi kontak tembak di tahun itu," tuturnya.

SBY pun mengaku bersyukur bahwa konflik 2011 antara Thailand dan Kamboja berhasil diredam setelah kedua pemimpin negara tersebut dipanggil untuk membuat kesepakatan damai di Jakarta dan terjaga selama 14 tahun lamanya.

"Artinya, saya pun tetap memiliki optimisme, konflik ini Insya Allah bisa segera dicarikan solusinya secara damai, sesuai dengan jiwa dan semangat ASEAN Charter 2007," kata SBY.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro