Bisnis.com, KIEV - Presiden terguling Ukraina Viktor Yanukovich diburu kelompok oposisi karena dituduh melakukan pembunuhan massal menggunakan penembak jitu (sniper) kepada demonstran yang memintanya turun jabatan.
“Kasus pembunuhan masal atas demonstran secara resmi dibuka. Yanukovich dan kroninya yang bertanggung jawab atas hal ini diumumkan dalam pencarian pihak berwenang,” tutur Menteri Dalam Negeri Ukraina Arsen Avakov dalam akun Facebooknya seperti dikutip Reuters, Senin (24/2/2014).
Sementara itu, situasi Taman Kemerdekaan di pusat kota Kiev masih mencekam akibat terbunuhnya 82 orang pekan lalu ini. Di sudut taman, sebuah layar raksasa menunjukkan secara bergantian wajah dari korban penembakan polisi.
Di sisi lain, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton segera berangkat ke Kiev untuk melihat situasi ekonomi di negeri itu, yang disebut oleh menteri keuangannya, membutuhkan bantuan luar negeri US$35 miliar selama 2 tahun ke depan.
Sehari setelah kaburnya Yanukovich, parlemen memperkenalkan kepala negara sementara, yaitu Turchinov. Dia berjanji dapat menjalankan pemerintahan hingga pemilihan presiden pada 25 Mei nanti.