Bisnis.com, SURABAYA-- PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur menyatakan sampai sekarang aliran listrik di daerah terdampak letusan Gunung Kelud (1731 mdpl) yang berada di perbatasan tiga kabupaten, yaitu Kediri, Blitar dan Malang belum pulih secara normal.
"Hingga radius lima Kilometer (Km), beberapa aliran listrik di kawasan tersebut memang belum seperti hari biasa," kata Supervisor Humas PLN Distribusi Jatim, Pinto Raharjo ditemui di Surabaya, Rabu (19/2/2014)
Walau begitu, menurutnya, sejumlah jaringan listrik di kawasan bencana tersebut juga masih dalam tahap pemulihan. Misalnya, mulai dari beberapa travo yang diselimuti abu vulkanik hingga diamankan untuk dinyalakannya kembali.
"Kami memprediksi biaya pemulihan kerusakan jaringan listrik itu (termasuk travo) sebesar Rp700 - 800 juta. Besaran dana itu untuk menyalakan listrik seperti sediakala di wilayah Kediri dan sekitarnya," ujarnya.
Pascaerupsi Gunung Kelud yang terjadi Kamis (13/2/2014) malam, jelas Pinto, aliran listrik di sejumlah kawasan tersebut padam atau bisa dikatakan lumpuh total. Akibatnya, sekitar 30 ribu jaringan listrik pelanggan mati karena bencana itu.
"Sampai saat ini, kami berupaya untuk mengembalikan aliran listrik itu. Penyebabnya, masyarakat sangat membutuhkan energi listrik guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," tegasnya.
Ia mencontohkan energi listrik dipakai masyarakat untuk penerangan, menghidupkan alat komunikasi, serta berbagai alat informasi. Apalagi, warga di sekitar Gunung Kelud sangat memerlukan sejumlah informasi. "Khususnya tentang bagaimana perkembangan terkini daerah-daerah yang terkena imbas erupsi Kelud."
Di sisi lain, tambahnya, untuk meringankan beban pengungsi yang terdampak letusan Gunung Kelud PLN juga mendirikan posko bantuan penyaluran makanan dan bantuan kelistrikan.
Aliran Listrik di Daerah Erupsi Kelud Belum Normal
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur menyatakan sampai sekarang aliran listrik di daerah terdampak letusan Gunung Kelud (1731 mdpl) yang berada di perbatasan tiga kabupaten, yaitu Kediri, Blitar dan Malang belum pulih secara normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : News Editor
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium