Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Zelensky Tak Sudi Serahkan Wilayah Ukraina untuk Akhiri Perang dengan Rusia

Presiden Ukraina Zelensky menolak menyerahkan wilayah untuk mengakhiri perang dengan Rusia, menegaskan integritas teritorial Ukraina harus dihormati.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadiri konferensi pers di Odesa, Ukraina 13 Oktober 2023./Reuters
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadiri konferensi pers di Odesa, Ukraina 13 Oktober 2023./Reuters
Ringkasan Berita
  • Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa Ukraina tidak akan menyerahkan wilayahnya kepada Rusia sebagai syarat mengakhiri perang.
  • Para pemimpin Eropa dan Amerika Serikat mendukung kedaulatan Ukraina dan menolak perubahan batas wilayah internasional dengan kekerasan.
  • Diplomasi internasional terus berlangsung, sementara pertempuran udara antara Rusia dan Ukraina masih berlanjut dengan klaim serangan dan pertahanan dari kedua belah pihak.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa negaranya tidak akan menyerahkan wilayah sebagai syarat mengakhiri perang dengan Rusia, di tengah komitmen kuat para pemimpin Eropa untuk terus mendukung kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.

Dalam sebuah pernyataan, Zelensky mengatakan Ukraina tidak dapat melanggar konstitusinya terkait isu-isu teritorial.

”Ukraina tidak akan memberikan tanah mereka kepada penjajah,” tegasnya seperti dikutip Reuters, Senin (11/8/2025).

Melansir Bloomberg, dalam pernyataan bersama akhir pekan lalu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, serta para pemimpin Prancis, Jerman, Italia, Polandia, dan Finlandia menegaskan prinsip bahwa batas wilayah internasional tidak boleh diubah dengan kekerasan.

Pernyataan Zelensky disampaikan usai Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada 15 Agustus, pertemuan yang tampaknya mengecualikan Ukraina.

Sumber yang mengetahui pembahasan menyebut, perundingan Washington–Moskow tengah mengarah pada kesepakatan yang mengunci kendali Rusia atas wilayah yang direbut sejak invasi, termasuk tuntutan Putin agar Ukraina menyerahkan Krimea yang dianeksasi secara ilegal pada 2014, serta seluruh kawasan Donbas.

Skema ini akan memaksa Kyiv menarik pasukan dari wilayah Luhansk dan Donetsk yang masih dikuasai.

“Setiap keputusan yang dibuat tanpa Ukraina adalah keputusan melawan perdamaian. Keputusan itu tidak akan menghasilkan apa pun. Jawaban atas persoalan wilayah Ukraina sudah tercantum dalam konstitusi. Tidak seorang pun dapat dan akan menyimpang dari itu,” tegas Zelensky dilansir dari Bloomberg.

Ia juga mengingatkan agar tidak terperdaya oleh narasi Rusia yang menutupi fakta bahwa Putinlah penghalang utama berakhirnya perang.

Di London, penasihat keamanan nasional dari Eropa, Ukraina, dan AS bertemu di Chevening House, Kent, membahas terobosan menuju akhir konflik.

Pertemuan yang dipandu Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy dan Wakil Presiden AS JD Vance itu diikuti pula oleh pejabat AS melalui tautan video. Menurut laporan, negara-negara Eropa mengajukan proposal tandingan untuk negosiasi dengan Rusia, dengan gencatan senjata sebagai syarat awal.

Saat diplomasi berlangsung, pertempuran udara terus terjadi. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim berhasil menembak jatuh 224 drone Ukraina sejak Jumat malam, termasuk tiga unit yang mengincar Moskow.

Ukraina menyatakan pihaknya menyerang fasilitas penyimpanan drone di Kzyl Yul, Tatarstan, sekitar 1.300 kilometer dari perbatasannya.

Di wilayah Baltik, Menteri Pertahanan Rusia Andrey Belousov meninjau armada di Kaliningrad dan menegaskan pertahanan terhadap serangan drone menjadi prioritas utama.

Di sisi lain, angkatan udara Ukraina melaporkan berhasil menangkis sebagian dari 47 drone dan dua rudal Iskander yang diluncurkan Rusia pada malam sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro