Bisnis.com, JAKARTA — Pihak berwenang Inggris tangkap hampir satu dari lima orang migran yang bekerja secara ilegal sebagai driver jasa pengiriman dalam operasi yang sudah dilakukan selama satu pekan terakhir.
Kementerian Dalam Negeri Inggris mengatakan, selama jangka waktu 20-27 Juli, pihak penegakan imigrasi telah menghentikan dan menginterogasi 1.780 orang dan 280 orang diantaranya ditangkap.
“Kami akan meninjau tambahan dukungan suaka untuk 53 orang dari mereka yang ditahan,” kata pihak Kementerian Dalam Negeri Inggris, dilansir Reuters, Senin (11/8/2025).
Operasi tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah setempat untuk mengatasi migrasi ilegal yang juga mencakup persyaratan hukum baru bagi perusahaan untuk memverifikasi status imigrasi pekerja.
Perdana Menteri Keir Starmer mengakui tengah menghadapi tekanan untuk menunjukkan pada pemilihnya, bahwa dia dapat melawan imigrasi ilegal, itu ditunjukkan dengan meningkatnya dukungan untuk partai Reform Britania Raya (UK) milik juru kampanye Brexit, Nigel Farage.
“Pemerintah ingin memastikan peraturan yang berlaku dihormati dan ditegakkan,” tegas Menteri Keamanan Perbatasan Inggris, Angela Eagle, dikutip dari Reuters (11/8/2025).
Baca Juga
Selain penangkapan, pemberitahuan sanksi perdata juga dikeluarkan kepada 51 bisnis, termasuk tempat cuci mobil dan restoran, yang dapat menghadapi denda karena mempekerjakan pekerja ilegal.
Polisi setempat telah menyita 71 kendaraan, termasuk 58 sepeda listrik, serta menyita uang tunai senilai £8.000 atau sekitar Rp176,3 juta dan rokok ilegal senilai £460.000 atau sekitar Rp10,1 juta (Kurs: Rp21.860).
Kementerian Dalam Negeri Inggris juga mengatakan, pihak penegakan imigrasi akan menerima tambahan dana sebesar £5 juta atau sekitar Rp110,1 miliar dalam penanganan pekerjaan ilegal.
Bulan lalu, pemerintah di sana membuat kesepakatan baru dengan perusahaan pengiriman makanan, termasuk Deliveroo, Uber Eats, dan Just Eat, untuk berbagi informasi yang bertujuan mencegah pekerjaan ilegal.
Dalam 12 bulan hingga Juli, Inggris telah memulangkan total 35.052 orang tanpa hak tinggal. Jumlah itu naik 13% dibanding 12 bulan sebelumnya.
Pekan ini, di Prancis, pemerintah mereka setuju untuk menerima sejumlah imigran tak berdokumen yang tiba di Inggris melalui perahu kecil. Sementara itu, dari Prancis, Inggris menerima sejumlah pencari suaka sah yang memiliki ikatan keluarga di negara tersebut. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)