Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Amerika Serikat melalui Unit Investigasi Kriminal Internasional (OCIU) memperkuat kerja sama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Indonesia untuk mendeteksi dokumen palsu dan kejahatan lintas negara.
Agen khusus OCIU Shane Liyod menyebut pihaknya akan memberikan pelatihan bagi petugas imigrasi di Indonesia pada tahun ini. Wilayah yang dilatih mencakup kota utama gerbang internasional Indonesia seperti Batam, Bali, dan Balikpapan.
Adapun materi pelatihan berupa deteksi dokumen palsu, perdagangan manusia, pendeteksian penyamar, hingga teknik wawancara.
“Salah satu tujuan utama pemerintah AS adalah memberantas imigrasi ilegal dan dokumen palsu. Kantor Imigrasi Indonesia telah menjadi mitra penting kami dalam mencapai tujuan ini,” ujar Shane dalam keterangan tertulis, Selasa (5/8/2025).
Selain menyiapkan kerja sama pelaihan, OCIU juga meninjau alat pendeteksi dokumen identitas dan perjalanan palsu berteknologi tinggi yang telah diserahkan ke Kantor Imigrasi Bandara Internasional Kualanamu.
Perangkat ini merupakan bagian dari hibah senilai US$200.000 yang disalurkan melalui Biro Narkotika Internasional dan Penegakan Hukum Departemen Luar Negeri AS.
Baca Juga
Alat pendeteksi tersebut dirancang untuk membantu petugas di lapangan dalam mengidentifikasi berbagai bentuk manipulasi terhadap dokumen imigrasi, dan kini digunakan di berbagai wilayah termasuk Medan, Jakarta, Denpasar, Batam, dan Bandung.