Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS, Donald Trump, mengatakan pada Senin malam waktu setempat, bahwa Washington tak segan-segan akan menyerang Iran lagi.
Dilansir dari Iran International, Amerika Serikat akan menyerang Iran lagi jika perlu.
Pernyataan tersebut dibuat Trump untuk menanggapi pernyataan terbaru menteri luar negeri Iran tentang kerusakan parah yang disebabkan oleh serangan Washington pada bulan Juni terhadap situs nuklir Iran.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengenai Situs Nuklir Iran, mengatakan bahwa kerusakan yang ditimbulkan serius. Namun, Iran akan membangunnya lagi.
Mengacu pada pernyataan tersebut, Trump mengatakan jika AS mungkin akan menyerang lagi.
"Kerusakannya sangat parah, dan hancur. Tentu saja, seperti yang saya katakan dan kami akan melakukannya lagi, jika perlu!" kata Trump dalam sebuah postingan di Truth Social.
Baca Juga
Sebelumnya, Operasi Midnight Hammer AS menargetkan tiga lokasi nuklir utama Iran menggunakan pesawat pengebom siluman B-2 yang dilengkapi dengan bom penghancur bunker seberat 30.000 pon.
Dalam wawancara terkini, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengonfirmasi tingkat kerusakan yang disebabkan oleh operasi tersebut.
“Fasilitas kami telah rusak, rusak parah... sejauh yang saya ketahui, kerusakannya sangat parah,” kata Araghchi.
Meskipun ada serangan, ia bersikeras Iran tidak akan meninggalkan program pengayaan uraniumnya, dan menyebutnya sebagai masalah kebanggaan nasional.
"Pengayaan kami sangat berharga bagi kami," ujarnya.
"Tentu saja kami tidak bisa melepaskan pengayaan kami, karena ini adalah pencapaian para ilmuwan kami sendiri dan sekarang, lebih dari itu, ini adalah soal kebanggaan nasional," ia menambahkan.
Iran bersikeras program nuklirnya ditujukan untuk tujuan damai, tetapi pengawas nuklir PBB telah memperingatkan bahwa tingkat pengayaan uranium yang dilakukan Teheran tidak memiliki pembenaran sipil.