Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rudal Hipersonik Fattah-1 Milik Iran, Hitungan Detik Hancurkan Iron Dome Israel

Menilik kekuatan rudal hipersonik Fattah-1 milik Iran yang digunakan untuk menyerang Israel.
asukan keamanan dan penyelamat Israel bekerja di lokasi serangan rudal dari Iran di Tel Aviv, Israel, Senin (16/6/2025). Iran telah melancarkan serangan rudal ke sejumlah target di Israel sejak Jumat sehingga mengakibatkan jatuhnya korban dan kerusakan signifikan. ANTARA FOTO/Xinhua/Jamal Awad/nym.
asukan keamanan dan penyelamat Israel bekerja di lokasi serangan rudal dari Iran di Tel Aviv, Israel, Senin (16/6/2025). Iran telah melancarkan serangan rudal ke sejumlah target di Israel sejak Jumat sehingga mengakibatkan jatuhnya korban dan kerusakan signifikan. ANTARA FOTO/Xinhua/Jamal Awad/nym.

Shahab-3 merupakan rudal balistik berbahan bakar cair dan bermobilitas tinggi (road-mobile), dengan sistem peluncuran dari kendaraan Transporter-Erector-Launcher (TEL) atau silo. Rudal ini didesain oleh Iran Aviation Industries Organization (IAIO) dengan dukungan dari kelompok industri milik negara seperti Shahid Bagheri, Shahid Hermat, dan Shahid Karimi.

Beberapa spesifikasi teknis utama Shahab-3 memiliki panjang antara 15,6 hingga 16,58 meter dengan diameter 1,25–1,38 meter dan bobot peluncuran 17.410 kg.

Rudal ini memiliki jangkauan hingga 800–1.300 km. Dengan payload hingga 760–1.200 kg. Serta memiliki jenis hulu ledak konvensional, nuklir, kimia, atau submunisi.

Untuk sistem navigasi rudal ini menggunakan inertial guidance (INS), dengan peningkatan akurasi pada varian lanjut menggunakan teknologi China.

Adapun, kemampuan hulu ledak nuklir dimungkinkan, dengan pengembangan sistem fuzing dan arming di awal 2000-an

Shahab-3 juga menggunakan kendaraan reentry terpisah, suatu langkah signifikan menuju kemampuan multi-tahap dan pengiriman hulu ledak lebih berat.

Uji coba pertama Shahab-3 dilakukan pada Juli 1998, namun dinyatakan gagal. Keberhasilan signifikan mulai tercatat pada 2000 dan 2002. Pada Juli 2003, Iran mengumumkan bahwa rudal tersebut telah memasuki fase operasional, setelah uji coba kesembilan berhasil menempuh jarak lebih dari 1.300 km.

Antara 1998 dan 2017, Iran tercatat melakukan 21 kali uji coba penerbangan Shahab-3 dan variannya. Produksi awal diperkirakan sebanyak 12–15 unit per tahun. Hingga pertengahan 2017, jumlah peluncur Shahab-3 yang dikerahkan diperkirakan di bawah 50 unit, sebagian besar dioperasikan oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), bukan oleh militer konvensional.

Dengan kemampuan menjangkau sasaran sejauh 1.300 km dan kemungkinan membawa hulu ledak nuklir, Shahab-3 menjadi komponen vital dalam doktrin pencegahan Iran. Meski akurasinya pada varian awal masih rendah (sekitar 2.500 meter Circular Error Probable/CEP), peningkatan sistem kendali dan pengembangan varian lanjut memperkuat peran rudal ini sebagai alat politik dan militer.

Shahab-3 mencerminkan ambisi Iran dalam memperluas kekuatan strategisnya, memanfaatkan kemajuan teknologi rudal sebagai instrumen tekanan di Timur Tengah. Dalam konteks geopolitik saat ini, eksistensi dan potensi penggunaan Shahab-3 tetap menjadi perhatian serius komunitas internasional.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper