Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintahan Donald Trump pada Senin (9/6/2025) memerintahkan pasukan marinir AS ke Los Angeles untuk meredakan penggerebekan imigran yang dicurigai tidak memiliki dokumen resmi. Keputusan ini membuat marah para pendemo dan pemimpin Partai Demokrat.
Sekitar 700 pasukan marinir yang bermarkas di Southern California diperkirakan sampai di Los Angeles pada Senin malam atau Selasa pagi, demikian informasi resmi yang diterima Reuters, dikutip Selasa (10/9/2025).
Pengiriman pasukan marinir tersebut sebagai bagian dari strategi pemerintah untuk meredakan demonstrasi jalanan yang menentang penggerebekan imigrasi, yang merupakan bagian dari upaya utama masa jabatan kedua Presiden Donald Trump.
Meskipun misi mereka untuk melindungi personel dan properti federal bersifat sementara hingga kontingen penuh yang terdiri dari 4.000 pasukan Garda Nasional dapat mencapai Los Angeles, pengerahan tersebut merupakan penggunaan kekuatan militer yang luar biasa untuk mendukung operasi polisi, dan hal itu terjadi meskipun ada keberatan dari para pemimpin negara bagian dan lokal yang tidak meminta bantuan.
Sementara itu, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kristi Noem berjanji untuk melakukan lebih banyak operasi untuk menangkap tersangka pelanggar imigrasi, memperluas tindakan keras yang memicu protes.
Pejabat Trump telah mencap protes tersebut sebagai pelanggaran hukum dan menyalahkan Demokrat negara bagian dan lokal karena mengizinkan pergolakan dan melindungi imigran tidak berdokumen dengan kota-kota perlindungan.
Baca Juga
Operasi militer dan penegakan hukum federal semakin memecah belah dua partai politik utama Amerika karena Trump, yang merupakan Republikan, mengancam akan menangkap gubernur California dari Partai Demokrat, Gavin Newsom, karena menentang tindakan keras pemerintah.
California menggugat pemerintahan Trump untuk memblokir pengerahan Garda Nasional dan Marinir pada hari Senin, dengan alasan bahwa hal itu melanggar hukum federal dan kedaulatan negara bagian.
Senator Jack Reed, dari Partai Demokrat tingkat atas di Komite Angkatan Bersenjata Senat, mengatakan bahwa dia sangat terganggu oleh pengerahan marinir aktif oleh Trump.
"Presiden secara paksa mengesampingkan kewenangan gubernur dan wali kota dan menggunakan militer sebagai senjata politik. Langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini mengancam akan mengubah situasi yang tegang menjadi krisis nasional," kata Reed.
Dia pun menambahkan sejak berdiri, rakyat Amerika tidak ingin militer melakukan penegakan hukum di tanah AS.