Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makin Seru! Kini Rusia Olok-olok Perseteruan Donald Trump dan Elon Musk

Salah seorang pejabat Rusia memberikan respons tentang perseteruan yang terjadi antara Donald Trump dan Elon Musk.
Presiden Rusia Vlamidir Putin/Dok. Kremlin
Presiden Rusia Vlamidir Putin/Dok. Kremlin

Kronologi Perseteruan Donald Trump dan Elon Musk

Sebagaimana diketahui, Donald Trump berselisih dengan Musk terkait kritiknya terhadap rancangan undang-undang pajak dan pengeluaran "yang besar dan indah" dari pemerintahannya.

CEO Tesla dan SpaceX, yang pernah menjadi pendukung Trump dan kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang baru dibentuk itu, menyebut undang-undang tersebut sebagai "kekejian yang menjijikkan".

"Maaf, tapi saya tidak tahan lagi. RUU pengeluaran Kongres yang besar, keterlaluan, dan penuh dengan omong kosong ini adalah kekejian yang menjijikkan. Malu pada mereka yang memilihnya: Anda tahu Anda salah. Anda tahu itu," tulis Musk di platform X-nya.

"RUU ini akan meningkatkan defisit anggaran yang sudah sangat besar menjadi US$2,5 triliun dan membebani warga Amerika dengan utang yang sangat tidak berkelanjutan."

Musk juga memposting di X: "Pada bulan November tahun depan, kami memecat semua politisi yang mengkhianati rakyat Amerika," mengacu pada pemilihan Senat yang dijadwalkan akan diadakan pada 3 November 2026.

Kemudian, Musk memposting di X tentang RUU tersebut, menulis bahwa "RUU belanja baru harus disusun yang tidak secara besar-besaran meningkatkan defisit dan meningkatkan pagu utang sebesar 5 triliun dolar".

Dalam posting lain dia menulis: "Hubungi Senator Anda, Hubungi Anggota Kongres Anda, Membangkrutkan Amerika TIDAK baik! HENTIKAN RUU tersebut."

Dia juga menyebut RUU belanja tersebut sebagai "RUU Perbudakan Utang." Menurutnya, RUU tersebut berisi peningkatan utang terbesar dalam sejarah AS.

Setelah keluar dari Gedung Putih, ia bahkan meningkatkan perseteruan dengan menuduh Presiden dua kali itu terkait dengan skandal Jeffrey Epstein.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper