Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berhari-hari Jemaah Haji Belum Terima Kartu Nusuk, Ini Sebabnya

Pengaturan ulang syarikah yang memungkinkan jemaah bersatu dengan keluarga dari satu kloter ditengarai menjadi penyebab tertundanya distribusi kartu Nusuk.
Petugas kesehatan bandara menerangkan protokol kesehatan kepada jemaah calon haji Indonesia di ruang tunggu Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah, Arab Saudi, Rabu (21/5/2025). Bisnis/Reni Lestari
Petugas kesehatan bandara menerangkan protokol kesehatan kepada jemaah calon haji Indonesia di ruang tunggu Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah, Arab Saudi, Rabu (21/5/2025). Bisnis/Reni Lestari

Bisnis.com, MAKKAH — Pengaturan ulang syarikah yang memungkinkan jemaah calon haji bersatu kembali dengan keluarga atau pendamping dari satu kelompok terbang (kloter) ditengarai menjadi penyebab tertundanya distribusi kartu Nusuk. 

Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) RI Hilman Latief, Minggu (25/5/2025) meninjau langsung distribusi kartu Nusuk bagi jemaah yang telah berhari-hari tiba di Makkah. 

Kartu Nusuk diketahui merupakan identitas digital penting bagi jemaah haji untuk dapat mengakses seluruh rangkaian ibadah haji beserta layanannya. Jemaah yang hendak memasuki Masjidil Haram juga diwajibkan menunjukkan kartu tersebut kepada petugas. 

Hilman menjelaskan, tertundanya distribusi kartu Nusuk umumnya karena paspor jemaah dipegang oleh syarikah yang berbeda dari yang seharusnya menerbitkan kartu tersebut bagi mereka. Hal itu bisa terjadi karena pergeseran syarikah agar jemaah tidak terpisah dari keluarga atau pendampingnya. 

"Ini jemaah sudah beberapa hari tidak dapat Nusuk, dan ternyata betul, syarikah yang harusnya memberikan Nusuk ternyata paspornya dipegang oleh maktab [syarikah] yang lain," ujar Hilman, di Makkah, Minggu (25/5/2025). 

Sebagai informasi, tahun ini ada 8 syarikah yang ditunjuk untuk melayani jemaah calon haji Indonesia, dari tahun lalu hanya satu. Layanan berbasis syarikah ini awalnya berdampak pada terpisahnya jemaah dengan keluarga dan/atau pendampingnya dalam satu kloter. 

Pada perkembangannya, Kementerian Agama RI merembuk dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi untuk memungkinkan jemaah yang terpisah dengan keluarganya dapat disatukan kembali ketika berada di Makkah. 

Lebih lanjut Hilman juga mengatakan distribusi kartu Nusuk pada jemaah calon haji gelombang kedua yang mendarat di Jeddah, diupayakan untuk lebih cepat khususnya jelang puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). 

"Sampai tadi malam, sudah ada 97% [jemaah menerima Nusuk], tapi nanti ada jemaah baru lagi, mudah-mudahan [selisih kekurangannya] selalu di bawah 10% sehingga menjelang puncak haji sudah tinggal sedikit, terutama yang baru datang," jelas Hilman. 

Dia kembali berpesan kepada jemaah calon haji yang belum juga menerima kartu Nusuk untuk segera melapot kepada kepala sektor masing-masing untuk diupayakan percepatannya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Edi Suwiknyo
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper