Bisnis.com, JEDDAH — Berhaji di usia muda mungkin menjadi harapan hampir semua orang yang bercita-cita menggenapkan rukun Islamnya. Di Indonesia, hal itu menjadi tantangan tersendiri mengingat masa tunggu yang mencapai belasan hingga puluhan tahun.
Aep Ahmad Sayuti, jemaah calon haji Indonesia dari Embarkasi Kertajati, sekaligus orang tua dari Alya Laily Afifah, salah satu jemaah termuda dari Indonesia tahun ini, membagikan kiat-kiatnya. Alya yang baru berusia 19 tahun, berkesempatan untuk menunaikan ibadah haji bersama kedua orang tuanya, dan kakaknya Nasywa Raudhatul Azka (21).
Aep bercerita, perlu strategi khusus untuk dapat memberangkatkan dirinya dan keluarga ke Tanah Suci tahun ini. Hal itu dimungkinkan dengan sistem penarikan mahram dan pendamping.
Awalnya dia mendaftarkan istrinya, Neng Nurjannah pada 2000 dengan masa tunggu 20 tahun. Berjalan 10 tahun kemudian, giliran Aep yang mendaftarkan diri. Asumsinya, ketika istrinya berangkat, dia bisa menarik Aep ikut serta sebagai mahram.
"Kalau masa tunggunya 20 tahun, si ibu lebih dulu [mendaftar], nanti setelah 10 tahun, baru bapaknya nyambung, supaya tidak terlalu berat [biayanya. Jadi ketika berangkat, si ibu bisa menarik mahram si ayah," jelas Aep kepada tim Media Center Haji di Madinah, baru-baru ini.
Selanjutnya, pendaftaran porsi haji Alya dan Nasywa berselang 5 tahun dari ayahnya. Ketika tiba giliran Neng berangkat, Alya dan Nasywa juga bisa ditarik ikut serta sebagai pendamping.
Baca Juga
"Ketika bapak ibunya berangkat, otomatis anaknya juga bisa mengikuti . Bisa bareng karena ada sistem mahram," jelasnya.
Aep sempat dinyatakan bisa berangkat haji lebih dulu pada 2022 bersama istrinya, tetapi pandemi Covid-19 membuat jadwalnya tertunda. Meski sempat hampir gagal karena masalah usia administrasi, Alya yang tahun lalu baru berusia 18 tahun, bisa masuk dalam daftar keberangkatan 2024.
"Itu karunia dari Allah yang tak bisa saya ukur. Rasanya luar biasa bisa berhaji berempat," kata Aep berkaca-kaca.
Usai menghajikan dirinya, sang istri, dan kedua putrinya, Aep masih berkeinginan memberangkatkan dua adik Alya ke Tanah Suci. Keduanya kini masih mondok di pesantren, termasuk satu anak yang saat ini masih duduk di kelas 4 SD.