Prabowo Andalkan MBG
Adapun pemerintah memproyeksikan terdapat 280.000 korban pemutusan hubungan kerja (PHK) pada tahun ini. Adapun langkah yang disiapkan untuk menyerap warga Indonesia yang kehilangan lapangan kerja adalah dengan mengoptimalkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Badan Gizi Nasional (BGN) menyebut bahwa Program MBG berpotensi membuka hingga 90.000 lapangan kerja, terutama bagi sarjana lulusan baru. BGN memperkirakan dengan adanya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan dibentuk, dibutuhkan 30.000 kepala SPPG, ahli gizi, dan akuntan yang masing-masing membutuhkan 3 lulusan sarjana.
Sementara itu Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan, meski Kemnaker belum dapat memperkirakan berapa banyak kasus PHK di 2025, pemerintah terus melakukan sejumlah upaya agar angkatan kerja yang ada dapat terserap di pasar kerja. Data 280.000 korban PHK hanya estimasi sementara BPJS Ketenagakerjaan.
Dia mengatakan, pemerintah sejauh ini telah memiliki program-program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan swasembada pangan yang dinilai dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Selain itu, Kemnaker juga menggelar Job Fair 2025 pada 22-23 Mei 2025 dengan menawarkan sekitar 53.000 lowongan kerja. Langkah serupa juga dilakukan oleh Dinas Ketenagakerjaan di setiap provinsi.
“Insyaallah kita tetap optimistis ya,” ujarnya.
Baca Juga
Di sisi lain, untuk meningkatkan kemampuan calon tenaga kerja, Kemnaker dalam waktu dekat akan meluncurkan program magang nasional yang ditujukan untuk generasi muda di Indonesia.
Program ini merupakan kolaborasi antara Kemnaker dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.