Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan Bos PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL), Iwan Setiawan Lukminto dalam kasus dugaan korupsi pemberian kredit terkait Sritex.
Pantauan Bisnis di lokasi, Iwan tampak mengenakan rompi tahanan kejaksaan berwarna warna merah muda. Dia tampak diapit oleh penyidik antikorupsi pidana khusus saat keluar gedung Jampidsus menuju ke mobil tahanan.
Sayangnya Iwan diam seribu bahasa saat ditanya oleh awak media ihawal kasus yang menjeratnya. Dia hanya menunduk sembari menutupi wajahnya dari bidikan kamera.
Seperti diketahui, Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI, Abdul Qohar mengatakan pihaknya telah mengantongi alat bukti yang cukup sebelum menetapkan Iwan Setiawan sebagai tersangka.
Selain Iwan, penyidik Jampidsus Kejagung juga telah menetapkan dua tersangka lainnya yakni dua pejabat tinggi pada Bank BJB dan Bank DKI.
"Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap DS, YM dan ISL pada hari ini Rabu 21 Mei 2025, penyidik pada Jampidsus Kejagung RI menetapkan tiga orang tersebut sebagai tersangka," ujar Qohar di Kejagung, Rabu (21/5/2025) malam.
Baca Juga
Qohar menambahkan, Iwan Setiawan bakal ditahan selama 20 hari ke depan di rumah tahanan atau Rutan Salemba Cabang Kejagung RI.
"Ybs ditahan di Salemba Kejagung dan sebentar lagi akan dilakukan ke tahanan," pungkasnya.
Korupsi Kredit Bank
Sekadar informasi, perkara ini berkaitan dengan pemberian kredit dari sejumlah bank terhadap Sritex. Setidaknya, ada empat bank yang diduga terkait dalam perkara dugaan rasuah ini.
Tiga dari empat bank itu merupakan bank daerah. Mulai dari Bank DKI, Bank BJB dan Bank Jateng. Sementara, satunya lagi merupakan bank nasional milik pemerintah atau BUMN yakni Bank Nasional Indonesia (BNI).
Total, dari empat bank itu, penyidik telah memperoleh nilai pemberian kredit terkait Sritex mencapai Rp3,6 triliun.
"Terkait dengan pemberian kredit dari beberapa bank, kalau kita lihat nilainya sekitar hampir Rp 3,6 T. Itu di beberapa bank," ujar Kapuspenkum Kejagung RI, Harli Siregar di Kejagung, Rabu (21/5/2025).