Bisnis.com, JAKARTA - Dunia kehilangan seorang pemimpin spiritual yang penuh kasih dan pengabdian. Paus Fransiskus, yang menjabat sebagai Paus ke-266 Gereja Katolik Roma, wafat pada usia 88 tahun.
Kehilangan ini datang hanya sehari setelah beliau menyampaikan pesan Paskah yang mendalam. Pesan-pesan tersebut kini menjadi warisan abadi bagi umat Katolik dan seluruh umat manusia.
Pesan Paskah 2025: Seruan Perdamaian dan Kemanusiaan
Dilansir dari vatikan.va, pada Selasa (22/4/2025), Paus Fransiskus menyampaikan pesan Paskah yang penuh harapan dan seruan perdamaian. Dalam doa Urbi et Orbi yang disampaikan dari balkon Basilika Santo Petrus, beliau mengimbau dunia untuk meletakkan senjata dan menghentikan kekerasan. Beliau menyoroti situasi di Gaza, Ukraina, dan Sudan, menyerukan gencatan senjata dan pembebasan sandera.
“Semoga ada gencatan senjata, semoga para sandera dibebaskan dan bantuan diberikan kepada orang-orang yang kelelahan karena kelaparan serta perang,” kata Paus Fransiskus.
Pesan Natal 2024: Harapan, Keluarga, dan Perubahan
Sebelum meninggal, Paus Fransiskus juga menyampaikan pesan Natal yang menggugah. Dalam Misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus pada 24 Desember 2024, beliau menekankan pentingnya harapan sebagai kekuatan untuk perubahan.
“Harapan memanggil kita untuk marah dengan hal-hal yang salah dan menemukan keberanian untuk mengubahnya,” ujar Paus . Beliau juga menyerukan umat untuk memperbaiki dunia dengan tindakan nyata, bukan hanya dengan kata-kata.
Dilansir dari vatikanstate.va, Paus Fransiskus menekankan pentingnya keluarga sebagai tempat pertama untuk menyambut kehidupan dan mendidik iman. Beliau mengutip Santo Yohanes Paulus II yang menyebut keluarga sebagai “buaian” bagi Gereja.
“Keluarga adalah tempat di mana kehidupan dimulai. Betapa pentingnya, khususnya hari ini, untuk menyambut kehidupan!” pesan beliau.
Warisan Paus Fransiskus: Perdamaian, Kasih, dan Harapan
Pesan-pesan Paus Fransiskus mencerminkan komitmennya terhadap perdamaian, kasih, dan harapan. Beliau mengajak umat untuk membuka hati dan pikiran, serta berani menghadapi tantangan dunia dengan iman dan kasih.
“Marilah kita berdamai dengan Allah dan satu sama lain. Kasih Allah dapat menghancurkan setiap tembok permusuhan dan kebencian,” seru beliau dalam pesan Natalnya.
Kehilangan Paus Fransiskus adalah duka mendalam bagi umat Katolik dan dunia. Namun, pesan-pesan yang beliau tinggalkan akan terus menginspirasi dan membimbing kita menuju dunia yang lebih damai dan penuh kasih. (Mianda Florentina)