Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuturkan bahwa perundingan yang bertujuan untuk mengakhiri perang di Ukraina mungkin berjalan dengan baik. Namun, menurutnya, ada titik dimana mereka merasa harus menyerah ataupun diam.
Komentar tersebut diutarakan oleh Trump sehari setelah ia menunjukan rasa frustasi kepada Rusia. Dia meminta agar Rusia perlu bergerak maju untuk menemukan kesepakatan.
Awalnya, di atas pesawat Air Force One, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa menurutnya hubungan Ukraina-Rusia akan berjalan dengan baik. Namun, Trump menambahkan bahwa ada titik ‘abu-abu’.
"Ada saatnya Anda harus menyerah atau diam saja dan kita lihat apa yang terjadi, tetapi menurut saya semuanya berjalan baik,” tuturnya, dikutip Reuters pada Minggu (13/4/2025).
Sebagai informasi, pada Jumat (11/4/2025) utusan khusus Trump yakni Steve Witkoff mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, soal pencarian kesepakatan damai.
Pembicaraan ini terjadi kala AS-Rusia tengah berdialog dengan tujuan untuk menyetujui gencatan senjata, sebelum kemungkinan kesepakatan damai untuk mengakhiri perang yang tampak terhenti karena ketidaksepakatan soal persyaratan jeda penuh dalam permusuhan.
Baca Juga
Trump sendiri mulai menunjukkan tanda-tanda kehilangan kesabaran. Dia bahkan sempat menyampaikan kemungkinan menerapkan sanksi sekunder terhadap negara-negara yang tetap membeli minyak Rusia, jika Moskow dinilai memperlambat proses perdamaian.
Sementara itu, pada hari Sabtu (12/4), Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memuji Trump karena dinilai memiliki pemahaman lebih baik tentang konflik Ukraina dibandingkan para pemimpin Barat lainnya.
"Ketika kita berbicara tentang menghilangkan akar penyebab konflik apa pun, termasuk konflik Ukraina, ini adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah dan membangun perdamaian jangka panjang. Hilangkan akar penyebabnya," kata Lavrov di Forum Diplomasi Antalya di Turki selatan.