Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa tidak terbiasa menyampaikan hasil kinerja dan prestasinya sebelum ada bukti.
Dia menyinggung bahwa tak suka 'omon-omon' atas apa yang dilakukannya terutama di pemerintahan.
Hal itu disampaikan Prabowo pada saat memberikan sambutan di Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden, Selasa (8/4/2025). Prabowo meyakini bahwa masyarakat pun memiliki sikap yang sama. Dia menilai publik akan menilai kinerjanya dan Kabinet Merah Putih berdasarkan hasil yang ada buktinya.
"Saya memang sering diejek, karena saya juga membuka kesempatan untuk diejek. Dan saya suka, saya bilang saya tidak suka orang yang hanya omon-omon. Akhirnya omon-omon jadi apa itu? Jadi populer ya dipakai di seluruh Indonesia. Iya kan?," ujarnya di Menara Mandiri, Jakarta, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (8/4/2025).
Prabowo menceritakan saat dirinya terpilih menjadi Presiden berdasarkan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) 2024 lalu. Dia menyebut hanya memiliki waktu lima bulan untuk menyiapkan pemerintahannya, termasuk memilih anggota kabinet.
Kepala Negara mengaku membentuk tim kecil untuk menyiapkan pemerintahannya, tanpa diliput oleh media. Dia mengaku kerjanya bisa menjadi lebih sulit apabila mendapatkan sorotan media.
Baca Juga
"Kadang-kadang diliput media malah kerjanya sulit karena media ingin bukti seketika, padahal tidak ada dalam manajemen suatu usaha dalam manajemen suatu organisasi dalam menjalankan suatu proyek tidak bisa seketika. Yang bisa seketika itu hanya Nabi Musa Yang punya tongkat. Kita manusia tidak bisa seketika. Semua itu adalah perencanaan," terangnya.
Adapun pemerintahan Prabowo sudah berjalan sekitar enam bulan. Prabowo pun telah melaksanakan sejumlah program prioritas pemerintahannya seperti Makan Bergizi Gratis hingga Cek Kesehatan Gratis.
Prabowo juga telah meluncurkan sovereign wealth fund (SWF) baru yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
