Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

YBA Indonesia Soroti Pelanggaran yang Dilakukan Presiden Macron di Candi Borobudur

Young Buddhist Association Indonesia (YBA) menyoroti pelanggaran yang dilakukan Presiden Prancis Emmanuel Macron saat berkunjung ke Candi Borobudur.
Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan mitos Kunto Bimo di Candi Borobudur/Instagram @sekretariat.kabinet
Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan mitos Kunto Bimo di Candi Borobudur/Instagram @sekretariat.kabinet

Bisnis.com, JAKARTA - Young Buddhist Association Indonesia (YBA) menyoroti kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Candi Borobudur pada Kamis (29/5/2025).

Pihaknya menyayangkan adanya sejumlah pelanggaran yang dilakuakan saat dilakukan kunjungan bersama rombongan Presiden Indonesia Prabowo Subianto.

Salah satu hal yang disorot oleh YBA adalah dilakukannya Mitos Kunto Bimo oleh Presiden Macron. Mitos tersebut dipercaya dapat memberikan keberuntungan terhadap siapapun yang dapat menyentuh tubuh arca tersebut.

Namun ternyata, mitos tersebut berangsur dilarang dan dihimbau untuk tidak dilakukan oleh pengunjung dengan alasan mencegah kerusakan.

YBA kemudian mencuitkan pada akun X resmi mereka pada Jumat (30/5/2025), bahwa mitos tersebut pun sudah tidak diperbolehkan untuk dilakukan.

"Bukan salah Presiden Macron, Ibu Negara Prancis Brigitte Macron, dan Letkol Teddy.. Mungkin dari mereka tidak tahu bahwa melakukan mitos Kunto Bimo sudah tidak diperbolehkan lagi di Candi Borobudur. Kami sangat respect dengan teman-teman @konservasiborobudur khususnya Dr. Hari Setyawan yang memberikan edukasi video bahwa mitos memegang jari Rupang Buddha didalam stupa akan membawa harapan terkabul atau yang dikenal oleh masyarakat sekitar adalah mitos Kunto Bimo itu hanyalah memiliki dampak buruk terhadap pelestarian Candi Borobudur," tulis YBA.

Pihaknya kemudian menuliskan bahwa seharusnya peraturan pelestarian tersebut tidak tebang pilih, sebagai bentuk dari penghormatan dan menjaga kelestarian Candi Borobudur.

Saat dihubungi Bisnis, YBA mengatakan bahwa larangan dan himbauan tersebut sudah dilakukan sejak lama. Mereka juga bekerja sama dengan Balai Konservasi Borobudur untuk aktif menyuarakan pelarangan Mitos Kunto Bimo di media sosial seperti Instagram dan TikTok.

"Kami sebagai organisasi Buddha mematuhi peraturan yang ada. Sudah sejak bertahun-tahun lalu tidak boleh dan ada tanda larangannya untuk hal demikian (mitos)," kata YBA kepada Bisnis, Jumat.

Selain itu, YBA juga menyayangkan aturan lain yang dilanggar saat dilakukan kunjungan tersebut. Misalnya penggunaan sepatu dan sandal pengunjung yang diganti dengan upanat.

"Sepatu diganti upanat, sandal khusus untuk jaga tidak kikis batu. Presiden dan tamu melanggar (aturan tersebut),"

Diketahui, Upanat merupakan sandal khusus yang harus digunakan oleh pengunjung Candi Borobudur. Penggunaan sandal diberlakukan per Desember 2023 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparkraf/Baparekraf).

Melansir dari situs resmi Kemenparekraf, penggunaan alas kaki khusus tersebut dilakukan sebagai upaya pelestarian pada Candi Borobudur agar tidak korosi saat pengunjung berjalan di sekitaran candi.

Sandal tersebut terbuat dari kombinasi daun pandan, batok kelapa, dan busa ati. Sandal ini didesain khusus dan sudah melalui riset cukup panjang sejak Januari 2022 oleh Balai Konservasi Borobudur.

Kemudian dinyatakan bahwa Upanat memenuhi kriteria durability, ergonomi, dan keselarasan visual.

YBA pun menegaskan bahwa pihaknya ingin semua pihak untuk aktif menyuarakan kepedulian terhadap Candi Borobudur sebagai warisan nenek moyang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper