Elon Musk Tidak Sepenuhnya Mundur dari Pemerintahan Trump, Ini Klarifikasinya

Bisnis.com, JAKARTA — CEO Tesla Inc. Elon Musk buka suara soal statusnya yang mengundurkan diri dari jabatan Kepala Department of Government Efficiency atau DOGE. Rupanya, dia tidak benar-benar keluar dari pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Hal tersebut terungkap dalam cuitan pendek Musk dalam akun X atau Twitter miliknya, @elonmusk pada Jumat (30/5/2025). Dia mencuit ulang pernyataan Wakil Presiden AS JD Vance, yang membantah bahwa era Musk di pemerintahan negara itu telah berakhir.

"Benar [true]," cuit Elon Musk pada Jumat (30/5/2025).

Terdapat beberapa cuitan lain dari Musk setelah itu, seperti balasan singkat terhadap cuitan terkait pengunduran dirinya, maupun cuitan terkait SpaceX dan Tesla. Dia juga mencuit ulang pengumuman The White House bahwa akan terdapat konferensi pers mengenai pengunduran diri Musk pada Jumat (30/5/2025) siang waktu AS, atau Sabtu (31/5/2025) dini hari waktu Indonesia.

Cuitan yang ditautkan Musk berisi wawancara JD Vance di Newsmax. Dia menilai seperti terdapat pembentukan narasi oleh media bahwa era Musk telah berakhir, menurutnya hal itu tidak benar.

Vance menyatakan bahwa Musk akan kembali menjalankan perannya di perusahaan miliknya, dan DOGE akan tetap berjalan. Setelah itu, menurut Vance, Musk akan menjadi penasihat pemerintahan Trump.

"Elon akan terus menjadi penasihat penting," ujar Vance dalam wawancara itu.

Sebelumnya, Musk mengumumkan resmi mundur dari posisi pejabat senior di Pemerintahan AS setelah lima bulan memimpim Tim Departemen Efisiensi atau DOGE.

Hengkangnya Musk dari DOGE ia umumkan langsung melalui akun resmi di platform X @elonmusk, Kamis (29/5/2025) waktu Indonesia.

Dalam pengumuman tersebut, Elon Musk turut menyampaikan terima kasih kepada Donald Trump dengan menyebutkan akun Presiden Amerika Serikat tersebut di cuitannya.

“Seiring dengan berakhirnya masa jabatan saya sebagai Pegawai Pemerintah Khusus, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden @realDonaldTrump atas kesempatan untuk mengurangi pengeluaran yang tidak efisien,” tulisnya.

Meski dirinya mundur, Elon Musk meyakini efisiensi akan terus dilakukan oleh pemerintah AS.

“Misi @DOGE akan semakin kuat seiring waktu karena menjadi bagian dari gaya hidup di seluruh pemerintahan,” lanjutnya.

Mengutip Bloomberg, status Musk sebagai pejabat pemerintah sementara akan berakhir pada 30 Mei 2025 secara hukum, meski tanggal pasti akhir jabatannya akan tergantung pada perhitungan hari kerja sebenarnya.

Seorang pejabat Gedung Putih yang mengetahui hal ini, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas masalah personel, mengatakan Musk memulai proses pengunduran diri pada Rabu malam dan menggambarkan kepergiannya sebagai keputusan yang diambil sendiri dengan dukungan presiden.

Langkah ini terjadi tak lama setelah Musk memberikan wawancara yang kritis terhadap prioritas legislatif utama Trump—proposal pemotongan pajak yang dikenal sebagai “One Big Beautiful Bill”—yang dianggap tidak cukup untuk mengurangi defisit federal. (Annasa Rizki Kamalina)