Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gencatan Senjata Israel-Hamas Segera Dimulai, Ini Detailnya

Gencatan senjata di Gaza antara Israel dan Hamas akan segera dimulai pada Minggu pagi waktu setempat (19/1/2025) dan dilanjutkan dengan pembebasan sandera.
Warga membuat api unggun saat mengungsS di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, di Jalur Gaza Selatan, Senin (22/7/2024). Reuters/Mohammed Salem
Warga membuat api unggun saat mengungsS di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, di Jalur Gaza Selatan, Senin (22/7/2024). Reuters/Mohammed Salem

Bisnis.com, JAKARTA - Gencatan senjata di Gaza antara Israel dan Hamas akan segera dimulai, yang berlaku pada Minggu pagi waktu setempat (19/1/2025) dan dilanjutkan dengan pembebasan para sandera. 

Mengutip Reuters, gencatan senjata tiga tahap akan berlangsung pada pukul 06.30 GMT pada hari Minggu waktu setempat (19/1/2025) atau pada pukul 13.30 WIB. 

Tahap pertama akan berlangsung selama enam minggu, di mana 33 dari 98 sandera yang tersisa, seperti wanita, anak-anak, pria di atas 50 tahun, serta orang yang sakit dan terluka, akan dibebaskan. Sebagai gantinya, hampir 2.000 tahanan dan narapidana Palestina akan dibebaskan.

Adapun, tahanan yang dibebaskan mencakup 737 pria, wanita dan remaja. Beberapa di antaranya adalah aggota kelompok yang dihukum karena menyerang dan membunuh puluhan warga Israel. Selain itu, terdapat juga ratusan warga Palestina dari Gaza, yang telah ditahan sejak perang dimulai. 

Kemudian, pada Minggu Sore, diperkirakan tiga sandera perempuan akan dibebaskan melalui Palang Merah, dengan imbalan pembebasan 30 tahanan Palestina untuk masing-masing Sandera. 

Setelah pembebasan sandera pada hari Minggu, negosiator utama Amerika Serikat, Brett McGurk mengatakan bahwa kesepakatan tersebut mengharuskan empat sandera perempuan lainnya dibebaskan setelah tujuh hari, diikuti dengan pembebasan tiga sandera lagi setiap tujuh hari setelahnya.

Selama tahap pertama, tentara Israel akan mundur dari beberapa posisinya di Gaza. Warga Palestina yang terpaksa mengungzi dari wilayah di utara Gaza akan diizinkan untuk kembali. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper