Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Gabung BRICS, DPR: Buka Peluang Perjuangkan Kemerdekaan Palestina

Indonesia yang gabung dalam forum BRICS dinilai bisa menjadi peluang untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Seorang demonstran pro-Palestina mengibarkan bendera Palestina, dengan kubah Capitol terlihat sebagai latar belakang, pada hari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato dalam pertemuan gabungan Kongres Amerika Serikat di Capitol Hill, Washington, Rabu (24/7/2024)./Reuters-Natan Howard
Seorang demonstran pro-Palestina mengibarkan bendera Palestina, dengan kubah Capitol terlihat sebagai latar belakang, pada hari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato dalam pertemuan gabungan Kongres Amerika Serikat di Capitol Hill, Washington, Rabu (24/7/2024)./Reuters-Natan Howard

Bisnis.comJAKARTA - Keputusan pemerintah Indonesia untuk gabung dalam forum BRICS dinilai bisa menjadi peluang untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono mengatakan keanggotaan penuh Tanah Air mampu untuk membuka peluang strategis dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

“Tentu amanat untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina akan kita lanjutkan. Ini juga yang selalu ditegaskan Presiden Prabowo dalam setiap forum internasional. Kami akan mendorong pemerintah untuk terus menyuarakan hal ini di BRICS,” ujar Budisatrio dalam siaran pers, Rabu (8/1/2024).

Dia juga menilai bahwa Indonesia disegani di mata dunia karena sang Tanah Air merupakan negara besar dengan perekonomian yang terus bertumbuh, sehingga posisi Indonesia di forum-forum internasional menjadi semakin strategis.

Menurutnya, bergabungnya Indonesia dengan BRICS dinilai berpeluang menambah pengaruh diplomatik RI, termasuk dalam konteks menyuarakan kemerdekaan Palestina.

“Pengaruh diplomatik Indonesia juga perlu kita manfaatkan dalam mengangkat isu Palestina yang sejalan dengan amanat UUD, termasuk di BRICS,” pungkasnya. 

Adapun, BRICS merupakan aliansi negara yang dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Sebelumnya, BRICS juga telah berhasil menambah beberapa negara anggota baru, yakni Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.

Sementara itu, mengutip dari Deutsche Welle, kelompok BRICS dinamai berdasarkan anggota pendiri awalnya pada tahun 2009: Brasil, Rusia, India, dan China, ditambah Afrika Selatan, yang bergabung setahun kemudian.

Blok tersebut dirancang sebagai penyeimbang bagi negara-negara ekonomi maju Kelompok Tujuh (G7), yang terdiri dari Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang.

KTT BRICS terkini, pertemuan ke-16, berlangsung di Kazan, Rusia, pada Oktober 2024 dan diselenggarakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pada KTT tersebut, negara-negara anggota membahas penguatan mata uang lokal dan peningkatan transaksi non-dolar, yang menuai kritik dari Presiden terpilih AS Donald Trump yang mengancam negara-negara BRICS dengan tarif 100%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper