Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai penerbangan Jeju Air meminta maaf atas kejadian kecelakaan pesawat yang terjadi akibat kerusakan pada roda ketika melakukan pendaratan. Setidaknya sebanyak 85 penumpang telah dikonfirmasi tewas.
Dikutip dari akun resmi Instagram @jejuair_official, Minggu (29/12/2024), pihak maskapai menyatakan akan bertanggung jawab melakukan evakuasi sekaligus memberikan bantuan penuh pada korban kecelakaan tersebut.
“Kami Jeju Airlines sedang dalam masalah di Bandara Muan. Kami menundukkan kepala dan meminta maaf kepada semua yang terkena dampak,” tulis manajemen Jeju Air dalam unggahan tersebut.
Jeju Air berkomitmen untuk mengupayakan penyelamatan terbaik dan saat ini maskapai tersebut beroperasi dengan sistem tanggap darurat militer.
“Kami telah membentuk kekuatan pendukung untuk keluarga yang berduka, untuk para korban dan keluarga mereka. Kami akan memberikan bantuan tanpa ragu-ragu untuk persyaratan yang diperlukan,” jelasnya.
Pihak Jeju Air juga memberikan kronologi kecelakaan yang terjadi pada 29 Desember 2024, sekitar pukul 09.03 pagi pada pesawat Bangkok-Muan 7C2216. Pesawat tersebut berupaya mendarat di Bandara Internasional Muan, tetapi kerusakan roda membuat pendaratan gagal dan terjadi kebakaran.
Baca Juga
“Di atas segalanya, kami menyampaikan belasungkawa dan permintaan maaf kami yang terdalam kepada para penumpang dan keluarga yang berduka yang kehilangan ketenaran mereka dalam kecelakaan,” ujar Jeju Air dalam unggahan terbarunya.
Kendati demikian, manajemen mengungkap hingga saat ini, penyebab kecelakaan sulit ditentukan dan pihaknya masih harus menunggu pengumuman resmi penyelidikan oleh instansi pemerintah terkait.
“Sekali lagi, kami berdoa untuk kedamaian mereka yang kehilangan ketenaran karena kecelakaan itu, dan kami menyampaikan permintaan maaf kami yang terdalam kepada keluarga yang berduka,” tuturnya.