Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air Bertambah Lagi, Jadi 85 Orang Tewas

Kecelakaan pesawat Jeju Air 7C2216 di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan telah menewaskan 85 orang dari total 181 penumpang.
Petugas pemadam kebakaran melakukan operasi pemadaman pada pesawat yang tergelincir di Bandara Internasional Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, 29 Desember 2024./Reuters/Yonhap
Petugas pemadam kebakaran melakukan operasi pemadaman pada pesawat yang tergelincir di Bandara Internasional Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, 29 Desember 2024./Reuters/Yonhap

Bisnis.com, JAKARTA – Kecelakaan pesawat Jeju Air 7C2216 di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan telah menewaskan 85 orang dari total 175 penumpang dan 6 kru yang dibawa maskapai penerbangan tersebut.

Laporan dari Kantor Berita Yonhap, Minggu (29/12/2024) jumlah korban ledakan pesawat setelah tergelincir di jalur lintasan itu telah dikonfirmasi langsung oleh Badan Pemadam Kebakaran Korsel.

Korban tewas pun terus bertambah dari sebelumnya 75 orang pada pukul 11.30 waktu setempat. Jumlah korban bertambah seiring dengan proses evakuasi yang masih berjalan hingga saat ini.

Penumpang yang berada di pesawat tersebut sebagian besar merupakan warga negara Korea Selatan dan sebagian kecil Thailand.

Sebagai informasi, kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korsel pada Minggu (29/12/2024) diduga terjadi akibat kerusakan pada roda pendaratan.

Melansir Yonhap, otoritas bandara Muan mengatakan pesawat yang membawa total 181 penumpang tersebut mencoba melakukan pendaratan darurat setelah upaya pendaratan pertama yang gagal.

Namun, pesawat diperkirakan gagal mengurangi kecepatannya hingga mencapai ujung landasan pacu dan menabrak bangunan di tepi luar bandara.

Para saksi mata menyebutkan bahwa roda pendaratan pesawat termasuk ban tidak tidak terlihat difungsikan. Hal ini kemungkinan menyebabkan pesawat melakukan pendaratan darurat.

Otoritas bandara mengatakan tabrakan dengan burung dianggap sebagai penyebab kegagalan fungsi alat pendaratan tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper