Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan situasi di Suriah pasca tumbangnya rezim Bashar al-Assad yang telah memimpin selama dua dasawarsa.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Anis Matta, dalam menanggapi kejatuhan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad yang tumbang pada Minggu (8/12/2024).
"Indonesia memantau dengan seksama perkembangan di Suriah dan sangat khawatir akan dampaknya terhadap keamanan kawasan serta konsekuensi kemanusiaan yang ditimbulkan,” jelas Anis dalam pernyataannya, yang dikutip dari keterangan resmi pada Selasa (10/12/2024).
Adapun, Anis juga menuturkan bahwa Indonesia menghormati keutuhan wilayah Suriah dan mengharapkan rakyat Suriah dapat memulai kehidupan baru yang lebih baik.
Krisis di Suriah juga dinilai hanya bisa diselesaikan lewat proses transisi yang komprehensif, demokratis, dan damai yang mengutamakan kepentingan dan keselamatan rakyat Suriah, sekaligus juga menjaga kedaulatan, kemerdekaan dan integritas teritorial Suriah.
Terlebih, Indonesia juga menyerukan agar semua pihak memastikan perlindungan terhadap warga sipil sesuai dengan hukum internasional, terutama hukum humaniter internasional dan hukum hak asasi manusia internasional.
Baca Juga
Kedutaan Besar Indonesia di Damaskus juga telah melakukan upaya untuk memastikan keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI). Hal ini termasuk persiapan evakuasi ke lokasi yang lebih aman jika situasi keamanan memburuk.