Dasar utama untuk menjadi Abdi Dalem Keraton yakni memiliki nilai luhur dan lolos menjalankan magang.
Setelah itu, mereka juga harus memiliki komitmen pribadi untuk "mengabdikan hidup" kepada keraton. Biasanya mereka ditandani dengan credo Watak Satriya yang artinya:
- Nyawiji: total, fokus dan selalu berserah kepada tuhan YME
- Greget: penuh penghayatan & penjiwaa
- Sengguh: percaya diri
- Ora mingkuh: tidak gentar menghadapi ujian dan hambatan
Gaji Abdi Dalem
Disebutkan bahwa menjadi seorang abdi di keraton bukan berarti akan mendapatkan honor yang tinggi.
"Alasan utama menjadi Abdi Dalem umumnya adalah untuk mendapatkan ketentraman dan kebahagiaan batin,"
Namun ada juga yang dilandasi dengan rasa terimakasih dan faktor lainnya.
Menurut jurnal karya Agus Sudaryanto bertajuk Hak dan Kewajiban Abdi Dalem dalam Pemerintahan Kraton Yogyakarta yang dikutip dari Espos, pemberian gaji Abdi Dalem dibagi menjadi dua.
Baca Juga
Abdi Dalem Punokawan mendapat gaji dari Keraton Jogja, sementara Abdi Dalem Kaprajan tidak mendapat gaji dari keraton, tapi dari pemerintah pusat.
Pemberian gaji diambil oleh pihak keraton dari sejumlah pemasukan. Misalnya uang sewa hingga pengelolaan museum.
Gaji juga bisa diambil dari bantuan pemerintah pusat.
Penghageng Kawedanan Punokawan Purwo Budaya, GBPH Yudaningrat pada 2005 pernah menjelaskan bahwa gaji Abdi Dalem tidak banyak.
Ia menjelaskan bahwa gaji Sultan Hamengkubuwono X hanya Rp200.000 per bulan. Sedangkan para abdi dalem mendapat Rp2.000-20.000 per bulan.