Bisnis.com, JAKARTA – Pasukan Rusia melancarkan serangan untuk menghambat laju pemberontak Suriah yang menentang Presiden Bashar al-Assad di jantung kota Aleppo.
Dikutip melalui Reuters, serangan yang diinisiasi oleh pemberontak yang dipimpin oleh kelimpok Hayat Tahrir al-Sham itu dikabarkan telah menewaskan puluhan tentara Suriah dalam serangan mereka ke kota tersebut.
Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang dulu dikenal sebagai Front Nusra kini ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat (AS), Rusia, Turki, dan negara-negara lain.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan angkatan udaranya telah melancarkan serangan terhadap pemberontak Suriah untuk mendukung tentara negara itu.
Tak hanya Rusia, di Amerika Serikat, Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan bahwa mereka memantau situasi dengan saksama dan telah melakukan kontak dengan ibu kota regional selama 48 jam terakhir.
Juru bicara National Security Council (NSC) Sean Savett mengatakan penolakan Suriah untuk terlibat dalam proses politik dan ketergantungannya pada Rusia dan Iran telah menciptakan kondisi yang sedang terjadi saat ini, termasuk runtuhnya garis pertahanan rezim Assad di Suriah barat laut.
Baca Juga
“AS tidak ada hubungannya dengan serangan yang dipimpin oleh organisasi teroris yang mendesak de-eskalasi di sana. Ini adalah proses politik yang serius dan kredibel," ujarnya dikutip melalui Reuters, Minggu (1/12/2024).
Mengakui kemajuan pemberontak, komando tentara Suriah pun mengamini bahwa serangan itu telah memasuki sebagian besar kota Aleppo.
Para pemberontak juga menguasai bandara Aleppo, menurut pernyataan dari ruang operasi mereka dan sumber keamanan. Dua sumber pemberontak juga mengatakan pemberontak telah merebut kota Maraat al Numan di provinsi Idlib, sehingga seluruh wilayah itu berada di bawah kendali mereka.
“Militan telah menyerang dalam jumlah besar dan dari berbagai arah, yang mendorong angkatan bersenjata kami untuk melakukan operasi penempatan kembali yang bertujuan untuk memperkuat garis pertahanan guna menahan serangan, menyelamatkan nyawa warga sipil dan tentara," tutur komando tentara Suriah itu.