Bisnis.com, JAKARTA - Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump akan menunjukkan tokoh keturunan India-AS Kash Patel untuk memimpin FBI, menggantikan Direktur FBI saat ini Christopher Wray.
Patel dikenal sebagai loyalis Trump. Ketika periode pertama kepemimpinan Trump pada 2017-2021, Patel menjabat sebagai penasihat direktur intelijen nasional dan menteri pertahanan.
Dikutip dari Reuters, Minggu (1/12/2024), Patel kerap kali menyerukan pencabutan kewenangan FBI untuk mengumpulkan informasi intelijen. Bahkan, dia ingin menyingkirkan jajaran petinggi FBI yang tidak mendukung agenda Trump.
"Saya akan mengirim 7.000 petugas FBI ke seluruh Amerika untuk mengejar penjahat. Jadilah polisi. Kalian polisi. Jadilah polisi," kata Patel pada September lalu.
Kendati demiian, pencalonan Patel sendiri memerlukan persetujuan Senat. Sebelumnya, seorang juru bicara FBI yang tidak disebutkan namanya tidak ingin menanggapi terkait keputusan Trump.
Dia hanya menyatakan FBI akan terus berupaya melindungi warga negara Amerika Serikat dari ancaman.
Baca Juga
"Direktur Wray akan tetap fokus bawahannya, orang-orang yang bekerja sama dengan kami, dan orang-orang yang bekerja untuk kami," ujarnya.
Wray sendiri merupakan seorang Republikan, partai asal Trump. Dia ditunjuk menjadi pemimpin FBI oleh Trump pada 2017.
Secara hukum, direktur FBI menjabat selama 10 tahun. Artinya, Wray seharusnya tidak lengser hingga 2027.
Meski demikian, Wray belakangan kerap menjadi sasaran amarah pendukung Trump. Alasannya, FBI melakukan penggeledahan properti milik Trump di Mar-a-Lago untuk mencari dokumen rahasia.
Sebelumnya, Wray sudah memberi sinyal akan mengundurkan diri lebih awal dan tengah sibuk merencanakan berbagai acara hingga 2025.