Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Brutal Israel Bikin 90% Anak-anak Gaza Kurang Pangan

Unicef mencatat 9 dari 10 anak di Gaza, Palestina kekurangan makanan dan nutrisi yang cukup akibat serangan Israel yang terus berlangsung hingga hari ini.
Kondisi wilayah Rafa, Gaza, Palestina usai diserang oleh pasukan militer Israel pada Minggu (26/5/2024). REUTERS
Kondisi wilayah Rafa, Gaza, Palestina usai diserang oleh pasukan militer Israel pada Minggu (26/5/2024). REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – Dana Anak Perserikatan Bangsa-bangsa (UNICEF) mencatat 9 dari 10 anak di Gaza, Palestina kekurangan makanan dan nutrisi akibat serangan Israel yang terus berlangsung hingga hari ini.

Dilansir Reuters, UNICEF mengatakan bahwa pertempuran dan pembatasan bantuan kemanusiaan yang dilakukan Israel telah menghancurkan sistem pangan dan sistem kesehatan di Gaza.

“Hal ini mengakibatkan bencana besar bagi anak-anak dan keluarga mereka,” kata UNICEF sebagaimana dikutip, Kamis (6/6/2024).

Menurut UNICEF, berdasarkan data yang dikumpulkan dalam rentang Desember 2023–April 2024, 9 dari 10 anak-anak yang terkena serangan Israel saat ini juga didera kemiskinan pangan yang parah.

Artinya, anak-anak di Gaza hanya bisa mengonsumsi tidak lebih dari dua kelompok makanan setiap harinya.

Padahal, berdasarkan skor keanekaragaman pangan yang dicanangkan UNICEF bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), anak-anak harus mengonsumsi setidaknya lima dari kelompok makanan agar bisa bertumbuh dengan sehat. Kelompok makanan ini antara lain adalah ASI, telur, produk susu, daging, serta unggas dan ikan.

“Ini adalah bukti betapa mengerikannya dampak konflik dan pembatasan terhadap kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan pangan anak-anak. Hal ini menempatkan anak-anak pada risiko kekurangan gizi yang mengancam jiwa mereka,” lanjut keterangan itu.

Menurut UNICEF, kenyataan di Gaza ini menjadi bagian dari fenomena global bahwa 27% anak usia dini didera kemiskinan pangan yang parah. Jumlah itu mencakup 181 juta anak di bawah usia 5 tahun.

Di sisi lain, Israel membantah bahwa mereka membatasi bantuan kemanusiaan untuk warga sipil di Gaza, dan justru menyebut PBB tidak bekerja secara efisien untuk menyalurkan bantuan itu.

Namun, tingginya kematian anak-anak akibat kelaparan di Gaza telah memantik sekutu Israel untuk mendorong pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agar mengizinkan lebih banyak makanan untuk disalurkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper