Dalam obrolan tersebut, Nuri yang merupakan calon Guru Penggerak ini tak ragu mengutarakan uneg-unegnya sebagai tenaga pendidik kepada Nadiem.
“Saya memberikan masukan banyak. Dan sesuai, bahkan di atas ekspektasi katanya, karena ‘bu Nuri terlalu jujur’ katanya gitu,” ungkapnya.
Beberapa hal yang dibahas di antaranya terkait program Guru Penggerak, evaluasi program Guru Penggerak dan langkah tindak lanjutnya.
Menurutnya, setelah adanya diklat Guru Penggerak selama sembilan bulan, harus ada tindak lanjut seperti komunitas yang mewadahi para guru tersebut.
“Saya mengutarakan beberapa masukan, harus ada wadah komunitas kemudian harus ada komunikasi yang intens antara leader-leader kita termasuk yang pengajar fasilitator,” kata dia.
Dalam menanggapi masukannya, menurutnya Nadiem sangat terbuka. Nantinya di setiap angkatan akan selalu diperbaiki.
Berdasarkan penjelasan Nadiem, dia menuturkan Guru Penggerak bertujuan untuk menyiapkan kader pemimpin yang siap menjadi kepala sekolah, pengawas atau kepala dinas.
“Jadi alumni guru penggerak itu nanti akan diproyeksikan menjadi kepala sekolah, pengawas dan kepala dinas,” ujarnya.