Bisnis.com, JAKARTA - Badan Karantina Pertanian RI mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai adanya pihak-pihak yang melakukan penipuan dengan mengatasnamakan petugas dari badan di bawah Kementerian Pertanian tersebut.
Hal itu disampaikan Badan Karantina Pertanian melalui akun Twitter resminya, @Barantan_RI, Selasa (16/2/2021). Melalui akun media sosial itu, Badan Karantina Pertanian mengunggah sejumlah tangkapan layar percakapan pihak-pihak tak bertanggungjawab yang melakukan penipuan.
Oleh karena itu, Badan Karantina Pertanian mengunggah sejumlah informasi yang perlu dipahami masyarakat untuk mengidentifikasi upaya penipuan. Pertama, badan tersebut menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menghubungi pengguna jasa secara langsung dengan menggunakan nomor pribadi.
"Petugas karantina tidak bekerjasama dengan jasa pengiriman atau toko online/jual beli hewan dan tumbuhan dalam hal pengurusan karantina," demikian informasi berikutnya yang tertulis pada gambar yang diunggah Badan Karantina Pertanian di Twitter.
SobatQ perhatikan ciri-ciri penipuan yg mengatas namakan petugas @Barantan_RI #PenipuanKarantia pic.twitter.com/JiaDEyIDHk
— Karantina Pertanian (@Barantan_RI) February 16, 2021
Badan Karantina Pertanian juga mengingatkan bahwa pihaknya hanya menggunakan nomor rekening negara, bukan atas nama pribadi atau dompet digital. Badan itu juga mengatakan tidak adanya biaya jaminan untuk mengurus dokumen karantina.
Selain itu, Badan Karantina Pertanian mengatakan masyarakat perlu mewaspadai pihak yang menawarkan biaya pengurusan karantina dengan nominal tak wajar atau terlalu mahal.
Baca Juga
"Biaya pemeriksaan karantina harus sesuai dengan PP 35 tahun 2016 tentang PNBP lingkup Kemenpan," demikian poin berikutnya pada unggahan Badan Karantina Pertanian.
Penipuan karantina juga dilaporkan menggunakan foto bersama pengurus Badan Karantina Pertanian untuk menguatkan kesan sebagai petugas resmi.
"Menunjukkan dokumen atau sertifikat yang diragukan keasliannya," demikian poin berikutnya.
Cek dokumen karantina, pastikan asli! #PenipuanKarantina pic.twitter.com/cEhxNuCD5K
— Karantina Pertanian (@Barantan_RI) February 16, 2021