Bisnis.com, JAYAPURA - Wakil Gubernur Papua Barat Muhamad Lakotani menyebutkan kondisi di Fakfak, Papua Barat, dilaporkan sudah mulai kondusif. Ia mengharapkan masyarakat dapat menahan diri.
Di sisi lain, ujar Lakatoni, anggota Brimob sudah dikirim ke Fakfak untuk membantu mengamankan situasi keamanan di wilayah itu.
Seperti halnya Manokwari dan Sorong, aksi unjuk rasa terjadi di Fakfak sebagai ungkapan kekecewaan terhadap insiden yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang beberapa waktu lalu.
Meski begitu, Wakil Gubernur Papua Barat Muhamad Lakotani menyatakan keprihatinannya atas aksi yang diwarnai pembakaran di Fakfak, Rabu (21/8/2019).
"Memang dari Selasa (20/8) malam, sudah ada informasi tentang rencana aksi warga sehingga aparat keamanan bersiaga namun para pendemo sempat melakukan pembakaran terhadap Pasar Tambaruni. Bahkan nyaris terjadi bentrok antarkelompok masyarakat dan pembakaran kantor Dewan Adat, namun saat ini sudah kondusif, " kata Lakatoni yang dihubungi Antara dari Jayapura, Rabu.
Lakatoni berharap masyarakat dapat menahan diri dan tidak mudah terprovokasi ajakan dari kelompok yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga
Wagub menegaskan, pemerintah memberi kesempatan warga yang ingin menyampaikan aspirasi di muka umum sepanjang dilakukan secara tertib dan aman. Namun, ujarnya, bila disertai dengan tindakan anarkis maka yang akan rugi masyarakat itu sendiri.
Sementara itu, untuk memulihkan kondisi keamanan di Fakfak, Kepolisian Daerah Papua Barat akan segera mengirim personel Brimob ke Fakfak guna membantu pemulihan keamanan pasca-aksi unjuk rasa di wilayah tersebut .
"Memang kami sudah minta bantuan dan akan segara dikirim personel Brimob dari Makassar," kata Kabid Humas Polda Papua Barat AKBP Mathias Krey kepada Antara melalui telepon selularnya, Rabu (21/8/2019).
Dikatakan Krey, personel Brimob yang akan dikirim sebanyak 100 personel dan akan ditempatkan di Fakfak. Aksi demo yang terjadi di Fakfak diwarnai pembakaran termasuk di sejumlah wilayah di Pasar Tambaruni.