Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kampanye Terbuka : Tangerang Siapkan 18 Lokasi

Sedikitnya 18 lokasi disediakan Pemerintah Kota Tangerang untuk penyelenggaraan kampanye terbuka, Pilpres 2019.
Menko Polhukam Wiranto (tengah) didampingi Panglima TNI Hadi Tjahjanto (kiri) dan Kapolri Tito Karnavian memimpin rapat koordinasi kesiapan pengamanan tahapan masa rapat umum (kampanye terbuka) tahapan penghitungan suara di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (20/3/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A
Menko Polhukam Wiranto (tengah) didampingi Panglima TNI Hadi Tjahjanto (kiri) dan Kapolri Tito Karnavian memimpin rapat koordinasi kesiapan pengamanan tahapan masa rapat umum (kampanye terbuka) tahapan penghitungan suara di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (20/3/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, TANGERANG - Kampanye terbuka pasangan calon presiden dan wakil presiden peserta Pilpres 2019 akan segera bergulir.

Pemerintah Kota Tangerang, Banten telah menyiapkan 18 titik untuk kampanye terbuka dan sudah berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pelaksanaan kampanye tersebut.

"Mudah-mudahan seluruh peserta pemilu tetap saling menghormati karena bagaimana pun kita ini sebangsa se-tanah air," Kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di Tangerang, Sabtu (23/3/2019).

Arief berharap dengan ditetapkannya lokasi tersebut kampanye berjalan lancar dan aman.

Arief juga berharap dengan deklarasi kampanye pemilu damai, semangat menjaga kedamaian menjadi keniscayaan bagi Kota Tangerang.

"Ini komitmen bersama dari seluruh unsur Forkopimda di Kota Tangerang untuk turut menjaga persaudaraan. Mari kita sukseskan Pemilu 2019 dengan hadir di TPS pada 17 April 2019," kata Arief.

Ketua KPU Kota Tangerang Ahmad Syailendra optimistis target partisipasi pemilih pada pemilu kali ini akan tercapai karena itu dirinya mengajak pemilih untuk bijak dalam memilih.

"Target kita 80 persen partisipasi masyarakat pada pemilu, dan kita yakin akan tercapai. Politik uang, berita hoaks kepemiluan, ujaran kebencian apalagi. Jangan ada seperti itu," tambahnya.

Syailendra berpesan kepada masyarakat bahwa berbeda pilihan adalah hal wajar, karena Indonesia adalah negara demokrasi.

"Yang tidak wajar ketika beda pilihan malah berhajar-hajaran, itu harus kita buang jauh-jauh," kata Syailendra.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper