Kabar24.com, JAKARTA—Hasil ujian nasional atau UN dapat digunakan untuk mengukur pemahaman dan kebutuhan siswa terhadap mata pelajaran tertentu, agar tercapai peningkatan mutu dan pembinaan di sekolah.
Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, mengatakan UN tahun ini tidak dirancang untuk mendorong siswa menghafal soal, tetapi untuk melatih kemampuan kognitifnya.
“Jangan membuat siswa hanya belajar dari contoh soal atau belajar hanya untuk ujian nasional,” katanya melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (12/5).
Anies menuturkan perbedaan UN tahun ini dengan UN tahun sebelumnya dapat terlihat dari kisi-kisi yang diberikan kepada siswa. Kisi-kisi untuk UN tahun ini diberikan untuk melatih kemampuan kognitif siswa, agar mengetahui informasi, aplikasi, dan menalar.
Menurutnya, siswa tidak perlu lagi berlatih untuk menjawab soal, tetapi harus mulai belajar untuk memahami. Materi yang diberikan pun berasal dari irisan kurikulum 2006 dan kurikulum 2013.
“Secara cakupan materi sebenarnya lebih sedikit, karena irisan kedua kurikulum. Pembuat soalnya juga adalah guru, dan kami memastikan soal yang keluar adalah yang diajarkan oleh guru di sekolah,” ujarnya.
Anies juga mengatakan soal yang dibuat oleh guru itu kemudian divalidasi kembali oleh tim guru, dosen, dan Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud. Dengan pola itu, diharapkan siswa tidak hanya dapat menjawab soal, tetapi juga bisa mengolah informasi yang dipelajari menjadi pengetahuan baru.
Hasil UN 2016 untuk Ukur Pemahaman Siswa
Hasil ujian nasional atau UN dapat digunakan untuk mengukur pemahaman dan kebutuhan siswa terhadap mata pelajaran tertentu, agar tercapai peningkatan mutu dan pembinaan di sekolah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lili Sunardi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium