Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Singapura: Hartawan Aluwi Diusir Karena Kasus Pencucian Uang dan Investasi Bodong

Kementerian dalam Negeri Singapura membuat pernyataan tentang penangkapan Hartawan Aluwi yang menjadi buron dalam kasus Bank Century.
Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar memerlihatkan gambar penangkapan buron kasus Bank Century, Hartawan Aluwi, saat memberikan keterangan pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/4)./Antara-Teresia May
Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar memerlihatkan gambar penangkapan buron kasus Bank Century, Hartawan Aluwi, saat memberikan keterangan pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/4)./Antara-Teresia May

Bisnis.com, JAKARTA - Pihak Singapura membuat pernyataan tentang penangkapan Hartawan Aluwi yang menjadi buron dalam kasus Bank Century.

Kementerian dalam Negeri Singapura dalam siaran persnya Jumat, (22/4/2016) menyatakan penangkapan Hartawan Aluwi dilakukan oleh pihak Singapura dan didasarkan pada alasan bahwa kehadirannya yang tidak diinginkan setelah terlibat kasus money laundry dan penipuan melalui investasi.

“Karena kehadiran Mr. Hartawan di Singapura melanggar hukum, ia ditahan pada Kamis (21/4/2016) oleh pihak Imigrasi dan langsung diusir dari Singapura,” tulis Kementerian Dalam Negeri Singapura.

Pihak Singapura menyebutkan telah membatalkan izin masuk Hartawan karena keterlibatannya dalam pencucian uang dan penipuan investasi.

Namun, Singapura memberi kesempatan bagi Hartawan untuk melakukan pembelaan diri.

Diapun mengajukan banding ke Kementerian Dalam Negeri terkait keputusan pencabutan izin masuknya.

Namun, Kementerian Dalam Negeri menolak pengajuan bandingnya dan akhirnya menahan dan mengeluarkan Hartawan dari Singapura.

Pernyataan ini dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri Singapura karena adanya pemberitaan yang diklaim kurang akurat  di media Indonesia terkait penangkapan Hartawan Aluwi.

Sebelumnya terdapat pemberitaan bahwa izin tinggal tetap Hartawan di Singapura dicabut dan tidak diperpanjang oleh pemerintah Singapura setelah adanya pertemuan antara pimpinan Polri dengan kepolisian negara setempat serta pemegang otoritas Singapura.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper